Bab 43 Perubahan Penampilan

29.4K 2.1K 266
                                    

Happy Reading🙏🙏🙏

Ayu dan Dika sedang membahas sebuah pekerjaan bersama saat suara pintu dibuka  mengusik kesibukan mereka.

" Ayu, jangan lupa sebentar lagi ada meeting. Kamu ikut aku nanti" panggil Evan, kepalanya menyembul dari balik pintu ruangan yang ditempati Ayu dan Dika.

Ini pertama kalinya Ayu diajak untuk menghadiri meeting selama dia bekerja di perusahaan Ini, Ayu berpikir Dika yang akan dibawa untuk meeting hari ini, sejujurnya Ayu belum percaya diri untuk tampil dihadapan rekan bisnis bossnya, dengan pakaian yang dikenakannya saat ini. Dia belum bisa membeli pakaian yang lebih modis.

" Baik pak" jawab Ayu pasrah menerima perintah dari bossnya tanpa berani membantah. Ayu melanjutkan pembahasannya bersama Dika, berpikir Evan akan berlalu dari ruangan itu setelah memberi tahu tentang jadwal meeting.

Pria itu mengerutkan keningnya menatap dua orang didepannya dengan tatapan tidak suka karena merasa kehadirannya diacuhkan.

" Kalian duduk terlalu dekat." Tegur Evan dengan wajah tidak suka menatap dua orang itu sambil berkacak pinggang melangkah masuk.

Dika menatap Ayu yang duduk di sebrang mejanya. Mereka duduk berhadap-hadapan dibatasi oleh meja. Apanya yang dekat?.

" Jangan berlebihan boss." Ujar Dika menganggap teguran Evan hanyalah angin lalu.

" Kalian punya meja masing-masing." Imbuh Evan melanjutkan protesnya.

" Kami sedang berdiskusi pak, tidak mungkin kan diskusi berjauh-jauhan" terang Ayu.

" Diskusi tidak harus sedekat itu" protes Evan.

"Ini tidak dekat pak, kami duduk bersebrangan, bukan bersebelahan. Lagi pula kenapa bapak mempermasalahkan hal ini " ujar Ayu dengan sedikit kesal, sebenarnya dia sudah mulai terbiasa dengan kelakuan Evan yang tiba-tiba suka mengatur.

" Tentu saja ini masalah bagiku, kamu itu hanya boleh dekat dengan ku. Bahkan Dika pun tidak boleh " jawab Evan lugas mengungkapkan egonya. Melancarkan rayuannya lagi pada Ayu yang bahkan tidak sadar dirinya sedang dirayu atau pura-pura tidak tahu. Entahlah!

Dika hanya menggelengkan kepala melihat bagaimana cara Evan mendekati Ayu. Evan sudah terbiasa mendapatkan wanita dengan mudah. Bahkan terkadang wanita lah yang dengan sengaja meleparkan dirinya sendiri dihadapan pria ini. Jadi Evan merasa tidak perlu bersusah payah berpikir bagaimana cara menarik hati seorang wanita.

"Saya tidak suka diatur." Kali ini Ayu yang protes. Selama ini hidupnya telah didoktrin oleh suaminya dulu. Jadi kini Ayu mengalami sedikit trauma.

" Aku tidak mengaturmu. Kamu itu sekarang asistenku. Jadi harus selalu di dekatku. Biar dika yang mengurusi pekerjaan kantor. Jangan lupa meeting nanti" ingat Evan sambil berlalu dari ruangan tanpa menunggu jawaban, Evan secepatnya menyingkir dari ruangan itu ketika melihat Ayu yang suasana hatinya mulai berubah.

Dika tertawa kecil melihat tingkah bosnya yang sedikit kekanakan.

" Kamu kenapa Dik?" Heran Ayu melihat Dika yang tertawa padahal Ayu merasa tidak ada hal yang lucu.

" Si boss yang lucu" jawab Dika masih tertawa geli.

" Apanya yang lucu?" gumam Ayu sambil berpikir mengingat bagian mana dari tingkah bossnya yang lucu.

"Sudahlah, kamu bersiap-siap saja untuk meeting nanti. Yang ini biar aku saja yang menyelesaikan" Ujar Dika mengalihkan topik pembahasan dengan kembali membaca lembaran-lembaran kertas yang ada diatas mejanya.

" Baiklah." Ujar Ayu sambil kembali ke meja kerjanya. Membuka agenda méeting hari ini untuk mengecek dimana meeting akan diadakan dan dengan perusahaan mana mereka akan melakukan meeting.

BINAL (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang