Bab 28 Mertua

41.9K 1.3K 272
                                    

Happy Reading🙏🙏

Evan agàk kesulitan menemukan jejak keberadaan Ayu. Kamar yang dihuni oleh wanita yang bernama Ayu ternyata registrasinya menggunakan identitas Rania. Salah seorang pegawai disini.

Tampaknya wanita bernama Ayu ini suka bermain kucing-kucingan. Bahkan untuk registrasi hotel saja dia enggan menggunakan namanya sendiri. Apa yang sebenarnya sedang disembunyikan oleh wanita itu?. Apakah dia sedang kabur dari seseorang?

Evan juga sudah menyuruh orang kepercayaannya mengintrogasi Rania. Tidak banyak info yang mereka dapat dari wanita itu. Selain hanya sebagai sahabat lama. Bahkan kontak Ayu pun tidak tahu. Atau dia enggan memberi tahu. Entahlah.

Sahabat macam apa itu. Apalagi Evan mengetahui bahwa orang yang mengaku sahabat Ayu itulah yang telah mencelakakan Ayu dengan memberi obat perangsang.

"Beri peringatan pada wanita bernama Rania itu. Jangan coba-coba menyentuh Ayu lagi jika tidak ingin dipecat dan karirnya hancur" ujar Evan pada asistennya setelah membaca dokumen hasil penyelidikan orang kepercayaannya itu.

" Baik pak" angguk asisten yang duduk di hadapannya tanpa bertanya lebih lanjut. Perintah boss adalah hal mutlak yang harus dia jalankan.

Untuk saat ini Evan tidak akan memecat Rania. Bagaimanapun berkat Rania lah Dia bisa menghabiskan malam yang nikmat dengan Ayu.

Seorang gigolo bisa memecat seorang Rania? Tentu saja bisa. Karena sebenarnya Evander Belford adalah pemilik dari hotel ini. Dan dirinya bukanlah seorang gigolo. Hanya playboy yang suka bermain-main dengan kaum wanita.

Hotel ini hanyalah salah satu usaha sampingannya. Dia hanya berurusan dengan pimpinan yang telah dipercayanya untuk mengurus hotel ini. Dia cukup mempelajari laporan-laporan yang diberikan setiap bulan dan secara berkala berkunjung melakukan rapat dengan pengurus tertinggi kemudian disela kesibukan  bermain-main dengan wanita random yang dia temui di kota wisata ini.

Selama ini dia sudah bermain aman. Tanpa pernah melupakan pengaman. Tapi saat bersama dengan Ayu dia hilang kendali lupa untuk memakai pengaman. Mungkinkah hanya satu malam bisa membuat seseorang hamil?. Semoga saja tidak. Evan belum siap untuk terikat.

Tapi hal itu tidak menyurutkan keinginannya untuk menemukan keberadaan Ayu. Tidak ada yang mustahil bagi orang-orangnya jika dirinya telah memberi perintah. Untuk saat ini Ayu telah menjadi minat barunya.

÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷


" Kamu masih ingat pulang juga,ya!" tegur sebuah suara dengan nada tidak bersahabat menyambut kepulangan Ayu saat baru saja menginjakkan kakinya memasuki rumah.

Bukan Devan, ataupun Bik mumun yang berani menegurnya seperti itu. Tapi wanita yang selama tiga tahun ini sebisa mungkin Ayu hindari untuk bertemu.

Ayu menatap datar pada wanita paruh baya yang berdiri di depannya  dengan wajah angkuh menatapnya dengan tatapan marah. dia adalah Winda, mama mertuanya. 

Ayu sudah terbiasa dengan perlakuan mertuanya yang seperti ini. Wanita paruh baya itu tidak segan-segan menunjukkan kebenciannya pada Ayu.

Hubungan Ayu dengan mama mertuanya sedari awal memang tidak akur karena wanita itu tidak setuju Devan memilih Ayu sebagai menantunya. Baginya Adelia lah yang pantas menjadi menantunya. Seorang wanita dari kalangan atas dan memiliki karir yang bagus. Yang tentunya akan membuat nama keluarga mereka semakin terkenal di kalangan atas.

Apapun yang Ayu lakukan selalu salah dimata mama mertuanya. Walaupun Ayu telah berusaha sehemat mungkin tetap selalu dianggap menghambur-hamburkan uang Devan. Oleh karena itu Ayu selalu enggan bertemu dengan mertuanya ini.

BINAL (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang