Bab 26 Malam Panas

88.6K 1.4K 70
                                    

Happy Reading🙏🙏

Mereka saling menatap dengan tatapan penuh birahi. Ayu terus menatap  Evan dari pembaringan, menanti pria itu yang saat ini mulai melepaskan jas yang dikenakannya berlanjut melepas kancing kemejanya satu persatu dengan buru-buru.

Karena tidak sabar Ayu beranjak duduk berlutut ditepi ranjang membantu Evan melepaskan tali pinggang dari celana pria itu yang berpotongan slimfit.  Sambil tangannya menyapu perlahan perut keras pria itu yang sudah tidak tertutup kemejanya. Ayu melempar tali pinggang yang sudah  terlepas dengan asal ke bawah ranjang.

Kini Evan melepas kancing celana dan reslitingnya, celananya yang berbahan licin meluncur mulus jatuh dibawah telapak kakinya. Kini hanya menyisakan celana dalam pria itu yang menutup sesuatu  di pangkal pahanya yang telah mengembang di balik penutup itu.

Ayu segera menurunkan penutup terakhir di tubuh pria itu. Matanya membelalak takjub melihat benda yang menyembul dibalik celana itu. Sudah dua tahun dirinya tidak pernah lagi melihat secara langsung sebuah penis yang sedang ereksi. Benda itu begitu besar. Mau tidak mau Ayu langsung membandingkan benda itu dengan milik suaminya. Yang tampaknya kalah dari milik pria ini.

" Besar sekali punyamu" ujar Ayu sambil kembali  menatap Evan.

Evan hanya membalas dengan menyeringai dengan tangannya menangkup kedua pipi Ayu untuk memdekatkan wajah Ayu pada wajahnya. Kemudian mulutnya mencumbu bibir Ayu dengan rakus. Memagut bibir kenyal itu dengan lapar.  Bibir Ayu terasa begitu nikmat bagi Evan.

Ayu membalas dengan tak kalah rakus juga. Lidah Evan mendesak masuk ke rongga mulut Ayu, lidahnya menjelajah di dalam sana dan saling berbelit dengan lidah milik Ayu.Di sela aksi bibir  saling memangut dengan panasnya dan lidah yang saling berbelit dalam rongga mulut mereka,  tangan pria itu menurunkan tali gaun Ayu ke bawah. Dibantu dengan Ayu yang dengan tidak sabar melucuti semua pakaian yang melekat di tubuhnya.

Tampaknya mereka sudah sama- sama tidak sabar. Begitu sudah sama-sama telanjang bulat. Ayu merebahkan tubuhnya bersamaan dengan tubuh Evans yang mendarat diatas tubuhnya diatas ranjang  dengan masih saling mencumbu dengan penuh nafsu.

Tangan Evan meluncur pada gundukan dada Ayu yang begitu pas ditangannya itu, meremas benda itu dengan gemas dan jempolnya memain-mainkan puting payudara itu hingga menyembul mengeras.

Ayu menggelinjang mengerang bagai wanita yang haus akan dahaga dirinya sudah tidak bisa menahan gejolaknya lagi.

" Aku menginginkanmu" desis Ayu menatap pria itu dengan mata sayu karena birahi. Nafasnya sudah  memburu oleh nafsu.

Tangan Ayu meraih benda di pangkal paha pria itu. Mengelus dan mengurut benda itu pelan yang langsung membuat benda itu semakin kaku dan mengeras siap tempur.

" Masukkan" pinta Ayu dengan tidak sabar.

Evan yang juga sudah begitu bernafsu dan sudah tidak sabar, tanpa menunggu lebih lama lagi segera memposisikan dirinya di atas pangkal paha Ayu.  mengangkat sebelah paha Ayu agar memberinya akses ke pangkal paha Ayu yang kini terpampang  lebar dihadapannya.

Evan mengarahkan ujung penisnya ke vagina Ayu,menggesek-gesekkan ujung penisnya pada belahan vagina wanita itu yang telah basah. Memberi rangsangan yang membuat tubuh Ayu menggelinjang bergelenyar nikmat.

" Aaasshh..." Desis Ayu saat merasakan ujung penis Evan yang keras dan panas itu menggesek belahan vaginanya yang telah basah membuat pangkal pahanya itu berdenyut-denyut mendamba. Tubuh Ayu meremang merasakan kenikmatan si pangkal pahanya.

BINAL (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang