Happy Reading🙏🙏
Evan terbangun saat mendengar nada dering gawainya yang terus menerus berbunyi menandakan ada panggilan yang masuk.
Evan menatap sekeliling masih dengan mata mengantuk dan belum tersadar sepenuhnya.
Evan akhirnya menemukan asal dari bunyi tersebut yang ternyata berada dalam kantong celananya yang tergeletak dibawah ranjangnya.
Evan meraih celana itu dan merogoh kantong celananya. Mengambil gawainya yang terus menerus berbunyi tanpa henti.
"Hallo..." sapa Evan dengan suara serak khas bangun tidurnya.
" ........." evan mendengarkan suara dari sebrang telepon.
" Apa?" Seru Evan kaget sambil melirik jam yang terpasang di dinding.
"....."
" Bilang pada mereka saya akan tiba dalam waktu satu jam lagi"
" ......."
Setelah mendengarkan jawaban dari lawan bicaranya Evan segera mematikan panggilan itu kemudian dengan terburu-buru memasuki kamar mandi.
Tidak butuh waktu lama Evan keluar dengan handuk yang melilit pinggulnya. Membuka lemari pakaian dan memilih satu stel pakaian formal kemudian mengenakan pakaian itu dengan buru-buru.
Setelah mempersiapkan segala keperluannya. Evan melirik wanita yang masih terlelap diatas ranjang yang tampaknya tidak terusik oleh suara-suara yang ditimbulkan oleh Evan dari tadi.
Selimut yang menyelimuti Ayu sedikit tersingkap sehingga menampilkan beberapa bagian tubuhnya yang telanjang. Evan jadi meneguk salivanya saat menatap pemandangan yang menggiurkan di hadapannya itu.
Mata evan menatap punggung telanjang wanita itu yang sedang tengkurap. Disaat terang begini Evan baru menyadari punggung wanita itu tidak semulus kulitnya di bagian lain.
Ada beberapa bekas-bekas luka yang mulai memudar. Tampaknya luka itu diterimanya sudah lama karena sudah mulai memudar. Evan jadi bertanya-tanya bagaimana wanita ini bisa mendapatkan luka itu.
Ingin rasanya Evan kembali ke ranjang dan merengkuh wanita itu ke dalam dekapannya. Kembali bercumbu dengannya. Dia menginginkan wanita itu lagi, tapi sayangnya ada pertemuan penting yang harus dia hadiri sekarang juga dan juga Evan tidak tega membangunkan wanita yang masih nyenyak bergelung di atas ranjang itu.
Evan ingin wanita ini tetap berada disini begitu dia kembali setelah selesai dengan urusannya. Evan masih menginginkan wanita ini. Dirinya masih belum puas menikmati tubuh itu.Evan meraih notesnya dan menulis pesan untuk dibaca wanita itu.
Aku ada urusan sebentar. Tunggulah di kamar ini hingga aku kembali. Jangan pergi sebelum aku kembali.
Evan
Evan meletakkan kertas itu diatas bantal disamping wanita itu agar mudah ditemukan begitu wanita itu terbangun nanti.
Setelah membereskan segala sesuatu Evan pun pergi meninggalkan kamar.
÷÷÷÷÷÷÷÷
KAMU SEDANG MEMBACA
BINAL (TAMAT)
Overig⚠️ mengandung konten dewasa 21++ ⚠️ Pemegang konci sorga jangan mampir. Skip aja!!.. Yang merasa ini bacaan yang tak pantas. skip aja ya.. cerita ini hanyalah fiktif. Jangan dihubungkan dengan kehidupan nyata. Isi cerita ini jangan ditiru ya. ••••••...