Bab 44 Meeting

35.4K 2.3K 467
                                    

Happy Reading🙏🙏

Setelah masalah penampilan Ayu sudah teratasi, maka tiba waktunya mereka berangkat ke tempat meeting yang kali ini diadakan di perusahaan pramudya group.

Mobil tiba di sebuah gedung  yang Ayu kenal betul perusahaan ini.

Ya, perusahaan yang akan melakukan meeting dengan Evan saat ini adalah perusahaan milik Devan, yang kini telah menjadi mantan suaminya.

Itu lah salah satu sebab Ayu enggan ikut meeting di perusahaan ini. Karena kemungkinan besar mereka akan bertemu disini.

Di awal pernikahannya Ayu sering datang ke gedung ini untuk mengantarkan makan siang untuk suaminya.Saat itu mereka masih pengantin baru yang sedang mesra-mesranya.

Tapi sejak Devan mengalami kecelakaan semua berubah, Ayu dilarang mendatangi gedung ini lagi dengan alasan suaminya menjadi paranoid, takut Ayu tertarik pada seorang pria dikantor dan istrinya itu akan meninggalkan dirinya demi pria lain.

Alasan Ayu enggan bertemu kembali dengan mantan sumainya karena wanita itu masih trauma dengan aksi nekat Devan yang hendak memaksanya kembali pulang dengan cara memberinya obat tidur. Jika pria itu berhasil membawanya sudah dipastikan hidup Ayu akan menderita dalam kurungan dan tidak akan bisa keluar dari tempat itu.

Tapi pekerjaan tetaplah pekerjaan. Bagaimanapun Ayu harus mengesampingkan masalah pribadi ketika sedang bekerja.

Kehadiran mereka berdua saat memasuki lobby kantor begitu mencolok dan membuat siapapun yang dilewati  akan menoleh dua kali pada mereka.

Penampilan Evan yang tampan langsung menarik perhatian beberapa wanita yang berada disana. Begitu juga dengan penampilan Ayu yang kini tampak elegan begitu serasi berjalan disamping Evan.

Evan sudah terbiasa menjadi pusat perhatian, pria itu berjalan dengan tenang menyusuri lobby disusul Ayu yang berusaha mengendalikan kegugupannya. Mereka menghampiri meja resepsionis yang langsung mengenali sosok Evan.

" Selamat datang tuan Belford. Anda sudah ditunggu di ruang rapat." Sapa resepsionis itu dengan sopan.

" Mohon tunggu sebentar, saya akan memanggil seseorang untuk mengantar anda." Ujar resepsionis dengan cekatan mengangkat telepon dan melakukan panggilan.

Tidak beberapa lama datang seorang wanita yang menghampiri mereka.

" Selamat datang Tuan Belford. Mari saya antar menuju ruang rapat." Sapa wanita itu memberikan senyuman paling memikatnya.

" Baiklah" jawab Evan singkat dengan wajah datar.

Kemudian wanita itu melangkah dengan gemulai memimpin jalan diikuti oleh Ayu dan Evan.

Terlihat jelas wanita itu menunjukkan ketertarikannya pada Evan. Dari gaya jalannya yang lenggak lenggok dan gemulai hingga bagaimana wanita itu menatap Evan dengan penuh damba. Ayu benar-benar takjub dengan pesona Evan pada wanita.

Pria itu bagai magnet, dimanapun dirinya berada selalu saja membuat banyak wanita tertarik padanya.

Padahal Ayu sendiri juga menarik perhatian beberapa pria tanpa disadari wanita itu.

Sementara Evan dan Ayu sedang dalam lift menuju lantai atas. Sang direktur pramudya group sudah menunggu di ruang rapat, Devan sedang berdiskusi dengan asistennya tentang beberapa point yanga kan di bahas dalam meeting nanti.

Pintu ruangan diketuk dari luar kemudian pintu terbuka menampilkan sosok Evander Belford dibalik pintu itu.

Devan dengan antusias segera beranjak dari bangkunya berjalan kedepan menyambut calon rekan bisnisnya itu.

BINAL (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang