Bab 42 Kehamilan Adelia

31.8K 2.1K 291
                                    

Happy Reading...🙏🙏🙏


" Kamu dengar sendiri apa yang dikatakan papamu kan! Adelia saat ini sedang hamil anak kamu,Dev!!" ujar Winda dengan  nada kesal melihat reaksi anaknya yang tampak tidak senang mendengar berita kehamilan Adelia.

Reaksi yang ditunjukkan Devan tidak sama dengan reaksi mamanya kala mengetahui Adelia tengah hamil anak Devan. Mereka begitu bahagia mendengar calon keturunan mereka telah bersemayam di dalam perut Adelia. Cucu yang diharapkan mereka  akhirnya akan hadir dalam keluarga mereka melalui Adelia.

Devan menatap Adelia yang terus menunduk tidak berani menatap pria itu." Kamu yakin itu anakku?" tanya Devan sangsi dan menatap wanita itu penuh selidik. Karena dia tahu bahwa dirinya bukanlah yang pertama untuk Adelia dan juga bukan satu-satunya pria yang tidur dengan wanita itu. Saat pertama kali mereka melakukan hubungan badan, wanita itu sudah tidak perawan. Dan Devan juga tahu bagaimana pergaulan Adelia yang bagai piala bergilir berpindah dari satu pria ke pria lain.

Itulah salah satu sebab kenapa Devan mau berhubungan dengan Adelia. Dia pikir Adelia adalah tipe wanita bebas yang tidak akan mengikatnya. Tapi ternyata wanita ini kini semakin tamak, tidak puas hanya menjadi wanita simpanannya saja.

" Apa maksud kamu bertanya seperti itu pada Anakku, Kamu meragukan anak yang tengah dikandung Adelia?" bentak papa Adelia ikut bersuara.

" Kamu mau lari dari tanggung jawab?" Imbuhnya lagi.

Pria paruh baya itu menatap Devan dengan perasaan marah dan tersinggung mendengar pertanyaan Devan yang meragukan Anak yang tengah dikandung Adelia. Di matanya anak gadisnya adalah wanita baik-baik yang selalu membuatnya bangga. Anaknya tidak pernah mengecewakannya selama ini. Di matanya Adelia adalah anak yang patuh dan selalu menjaga nama baik keluarganya. Tapi kali ini dia kecewa karena anaknya telah hamil sebelum menikah. Oleh karena itu Devan harus segera menikahi Adelia sebelum nama baiknya tercoreng.

" Bukan begitu om. Aku hanya bertanya untuk meyakinkan diri " bantah Devan dengan perasaan tidak enak karena telah membuat papa Adelia tersinggung. Bagi mereka berempat Adelia adalah malaikat yang baik hati.

Adelia sangat pintar menyembunyikan perilaku buruknya dari kedua orang tuanya. Tidak mungkin bagi Devan mengutarakan keburukan Adelia saat ini karena kedua orang tuanya dan orangtua adelia tidak akan percaya.

" Kamu harus mempertanggung jawabkan perbuatanmu"

" Berani berbuat harus berani bertanggung jawab. Jangan hanya mau enaknya saja"

" Jangan membuat malu keluarga,Dev"

Desakan demi desakan terus dilontarkan para orang tua kepada Devan yang semakin menyudutkan pria itu. Dengan tidak berdaya akhirnya Devan menyetujui keputusan mereka. Yaitu untuk menikahi Adelia secepat mungkin.

" Baiklah... Aku akan urus perceraian secepatnya dan menikahi Adelia." Teriak Devan dengan kesal karena terus disudutkan. Dia tidak bisa lagi menghindar.

Senyum penuh kemenangan menyungging di bibir Adelia dan semua orang yang hadir disana kecuali Devan yang tampak kuyu.

Adelia yang dari tadi hanya diam menunduk tidak bisa menyembunyikan kegembiraannya. Dia langsung memeluk mamanya dan mama Devan yang duduk mengapitnya dengan senyum bahagia.

Ini adalah langkah terakhirnya agar Devan bisa menjadi miliknya. Dengan membuat dirinya hamil tentunya para orang tua akan merasa malu dan takut nama baik mereka tercoreng sehingga mereka akan mendesak pria itu untuk secepatnya menikahinya.

Devan menatap wajah gembira Adelia dengan perasaan marah yang berusaha disembunyikannya.

' Dasar perempuan sialan, berani-beraninya kamu memakai cara licik seperti ini untuk mendesakku' desis Devan dalam hati dengan perasaan marah.

BINAL (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang