dua belas

1.3K 185 19
                                    

Ada sedikit adegan 18+ dibawah, jdi bagi yg masih dibawah umur tanggung dosa sendiri ya :)
____________

Sana menghela nafas sambil sesekali ngelirik kearah jam yang tergantung di dinding, 15 menit lagi mereka harus udah sampe di rumah Chaeyoung. Menegakkan badannya dan teriak

"AYO CEPETAN ATAU MAMA TINGGAL?!" Teriaknya disambut suara rusuh dari lantai 2.

"SEBENTAR MAAA!"

Ngehela nafas lagi dan milih rebahin badannya di sofa, di sebelah Tzuyu yang sekarang sibuk sama ponselnya. Dia lagi mabar karna pasti ntar disana gabisa, jadi tzuyu milih buat puas puasin nge- game.

"Anak anak kamu tuh!" kata sana nyenggol lengen suaminya ngebuat tzuyu langsung noleh sambil angkat alis bingung.

"Anak kamu juga, kan aku buatnya sama kamu" jawab tzuyu yang langsung disambut cubitan maut di perutnya.

"Aku udah di spam sama mina loh ini, kamu suruh mereka cepetan gih aku cape dari tadi teriak teriak manggil mereka" kata sana lagi yang sekarang sibuk sama ponselnya, ngebales chat mina dan bilang sebentar lagi mereka otw.

"Kalo sampe itungan ke tiga kalian belum turun juga, papa tinggal dan kalian gausah ikut liburan" kata tzuyu tenang.

"Satu.."

Suara rusuh dari lantai 2 kedengeran lagi, bahkan lebih rusuh dari sebelumnya.

"Dua..."

Hyewon, nakyung, hyunjin sama minju kompak membuka pintu dan langsung lari ngebuat mereka ga sengaja tabrakan, ngebuat barang barang di tangan mereka jadi berantakan di lantai.

"Dua setengah..."

Mereka berempat langsung ngambil barang barang itu acak dan lari ke ruang tamu, dimana disana Sana dan Tzuyu nunggu mereka. Hyunjin yang lari paling belakang ga sengaja kesandung ngebuat mereka berempat guling guling di tangga.

"Tiga" kata tzuyu diakhiri senyuman karna anak anaknya udah ada di depannya, walaupun dengan keadaan yang jauh dari kata rapi. Sana yang ngeliat anak anaknya berantakan langsung berkacak pinggang.

"Kita cuma liburan sehari, kenapa kalian bawa barang kaya kita mau pindahan?" tanya sana dibalas cengiran dari keempatnya yang masih saling tumpuk di lantai.

"Minju kamu gausah bawa koper, kita bukan ke luar negeri"

"Hyunjin gausah bawa roti, ada banyak makanan buat kita bertahan hidup disana"

"Nakyung kamu gausah bawa make up sebanyak ini, kalian pake punya mama aja"

"Hyewon kamu— KENAPA DI TAS KAMU ISINYA SEMPAK SEMUA?!" pekik sana natap anak sulungnya yang ketumpuk paling bawah.

"Takut kurang ma" jawab hyewon santai.

"Udah udah kalian rapihin ini semua, bawa seperlunya aja papa sama mama tunggu di mobil, kalo lima menit kalian belum masuk mobil papa langsung tinggal. ngerti?" Sela tzuyu, bahaya ntar kalo sana makin ngomel
bisa ga berangkat berangkat mereka, denger perkataan tzuyu ngebuat keempat gadis itu ngangguk dan langsung ngerapiin barang barang mereka.

Tzuyu langsung narik tangan istrinya dan masuk ke mobil, sekalian naikin barang barangnya. Ngelirik istrinya yang ngehela nafas beberapa kali.

"Kok anak anak kita gaada yang bener semua ya.." gumam sana natap suaminya. Tzuyu yang denger itu malah terkekeh.

"Turunan dari kamu itu" jawab tzuyu ngebuat sana memajukan bibirnya beberapa senti. Mau marah tapi yang dibilang suaminya bener.

Tzuyu yang ngeliat itu ga buang kesempatan buat menyambar bibir istrinya, sana awalnya kaget tapi beberapa saat kemudian sana memejamkan matanya dan mulai mengikuti permainan tzuyu.  Tzuyu melumat bibir atas dan bawah sana secara bergantian. Ciuman yang semula begitu lembut berubah menjadi ciuman yang cukup panas. Tzuyu perlahan mulai memperdalam ciumannya. Tidak dapat tzuyu pungkiri kalau bibir sana sangat candu baginya. Sana cukup kewalahan menghadapi tzuyu yang seperti saat ini. Sana yang semula hanya mengelus punggung suaminya berubah menjadi mencengkeramnya, seiring dengan desahan yang tertahan dari mulutnya. Sana sedikit mendorong bahu tzuyu karna kehabisan nafas, tapi tzuyu tak mengijinkan itu dan tetap melanjutkan aksinya.

Chou FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang