Jujur ini sebenernya draft, sayang juga kalo ga di publish.ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Sana membuka pintu dengan cukup pelan agar tak menimbulkan suara yang cukup berisik, mengingat ini sudah setengah dua belas malam dan takut membangunkan suami juga anak anaknya yang mungkin sudah tertidur.Menatap keadaan ruang tamu yang jauh dari kata rapi kemudian menghela napas panjang.
Ada beberapa bungkus ciki berserakan di lantai yang ia yakin itu milik hyunjin si doyan ngemil, komik komik anime tertumpuk acak di sofa dan sudah pasti itu milik si sulung hyewon a.k.a WIBU! ada kartu uno yang berserakan di mana mana yang sana yakin itu ulah minju dan nakyung, karena dari kemaren sana selalu melihat kedua anaknya itu memainkan kartu yang sama. Yang terakhir ada sebuah laptop di temani beberapa tumpuk kertas di meja yang sudah pasti milik tzuyu.
Ingin marah tapi ini sudah malam lagian kalau di tegur pun mereka pasti akan mengulangi nya besok atau besoknya lagi, tapi kalau di biarkan yang ada mereka malah ngelunjak.
Hadeh, serba salah.
Lagian sana heran kok bisa sifat mager tzuyu itu nurun semua ke anak anaknya, nakyung kadang rajin sih anaknya tapi entah kenapa kalau gaada sana pasti tu anak tiba tiba mageran banget.
Mungkin karena yang lain sifat magernya kuat banget kalik ya? jadi nular dan nempel di nakyung.
Sana melepas cardigannya, melipatnya asal dan taruh di atas sofa kemudian dirinya beranjak untuk membersihkan kekacauan yang di buat oleh suami juga anak anaknya.
Bisa aja sih sana bersihinnya besok tapi besok pagi pagi dia harus ke pasar dan buatin yang lain sarapan, bisanya agak siangan tapi pasti ntar malah makin berantakan soalnya anak anaknya itu bringas semua
Kayak monyet lepas kandang.
Tersenyum kecil melihat ruang tamu yang tadi berantakan sekarang sudah rapi, tangannya bergerak mengelap dahinya yang sedikit berkeringat dengan tisu, berjalan ke dapur untuk mengambil minum sekalian susu kotak rasa coklat saat melihat samar samar lampu dari salah satu kamar di lantai atas masih menyala.
Mungkin salah satu dari keempat anaknya ada yang belum tidur atau tidak bisa tidur jadi sana berinisiatif membawakan susu kotak kesukaan mereka, mengingat kalau keempat anaknya itu pasti bisa tidur setelah minum susu.
Sana memilih untuk mengecek satu satu kamar anaknya.
Masuk ke kamar si sulung dan mendengar alunan lagu klasik, sana bergerak untuk mematikan lagu itu takut lagu yang tadinya ber- genre klasik langsung berubah menjadi musik koplo, karena hyewon sengaja menyetel semua lagu dengan acak.
Kan bahaya ntar kalau si sulung di mimpi nya malah dangdutan pake musik koplo. Yang ada hyewon ntar malah sleepwalking sambil joget.
Sana bayangin itu aja udah ngeri.
Sana mendekat ke hyewon, menaikkan selimut sampai leher dan mengecup pelan dahi anaknya. Berjalan keluar, tak lupa menutup kamar anaknya dengan pelan.
Selanjutnya, hyunjin.
Baru masuk sudah disuguhi dengan badan hyunjin yang nyentuh lantai sedangkan kakinya di atas kasur.
Mau heran tapi ini hyunjin.
"Hyunjin bangun dulu ayo, naik ke kasur ntar badannya sakit kalo tidur kayak gitu" kata sana menepuk pipi hyunjin pelan.
Yang di panggil membuka matanya setengah, mengangguk asal dan pasrah saat badannya di tarik paksa agar tidur balik ke kasur. Sana langsung mengapit badan hyunjin menggunakan guling juga bantal yang lain, jaga jaga biar anaknya itu ga nyungsep lantai lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chou Family
Fanfiction[ o n g o i n g ] Jika sebuah keluarga bisa saling merangkul maka keluarga ini bisa saling mendorong hingga masuk selokan.