suara itu......
kini dirinya tidak berdaya dan seolah semuanya gelap dan tidak ada apapun di sekitarnya selain kegelapan yang menyelimutinya dan hanya suara dirinya saja yang bisa dia dengan.
biarkan dirimu di sana
kamu selalu kesepian
kau memang suka hal sendirian
kamu yang terbaik dari lainnya
bisikan itu membuat junna merasa tidak nyaman dan ketakutan dimana bisikan itu sangatlah membuatnya sangat tertekan bahkan ia merasa kalau dirinya benar-benar di abaikan oleh semua orang namun faktanya ada orang pertama baginya yang selalu menemaninya bahkan dia tidak peduli dirinya berstatus bangsawan ataupun bukan, dia lalu tersenyum untuk semua orang bahkan membuat orang di sekitarnya selalu ceria serta peduli pada siapapun sebelum bertemu lainnya yang kini banyak teman yang mengajaknya, teman pertamanya adalah Nana daiba sebagai bangsawan tiga yang sangat terkesan hangat dan ramah pada siapapun bahkan selalu tersenyum pada orang yang dia temui, seolah menunjukkan bahwa semua orang itu sama tak perlu pandang status dan siapa serta dari mana, nana akan tersenyum.
bahkan junna ingat sewaktu saat mereka ada kesempatan untuk bersama ada saja yang mengganggu dirinya yang sedang seorang diri namun nana akan pasti datang untuk menolongnya di saat yang tepat bahkan dia tidak peduli dengan dirinya seolah dia akan melindungi siappaun bahkan pernah menunjukkan aura kejamnya sehingga tidak ada yang mengusik dirinya yang sedang belajar di lingkungan terbuka ataupun sedang menikmati waktunya sendiri.
junna menutup telinganya sangat rapat-rapat dan tidak ingin mendengar bisikan yang tidak pernah hal yang dia lakukan dan berkata''Nana....tolong...aku...'' junna yang sangat semakin ketakutan.
.
.
.
.
..
.
.
..
..
.
.
.
nana yang masih berjuang dan menghadap serangan junna yang masih menganggap dirinya seorang musuh besar di matanya
''junna-chan!, tolong hentikan aku bukan musuhmu'' nana yang sembari menangkis anak panahnya
junna yang masih melepaskan anak panah yang berkata''kau musuhku dan bukan teman''
entah kenapa nana langsung sesak di dadanya sekaan terkena serangan jantung yang sangat menyakitkan dirinya di saat sedang kesakitan, tiba-tiba datanglah maya yang menembas angin kencang untuk melumpuhkan anak panah yang mengarah pada nana dan serta di bantu juga dengan ichigo yang semburkan apinya agar anak panah tersebut terbakar.
''daiba-san kamu tidak apa-apa?'' maya yang melihatnya yang mencengkram dadanya sangat kuat ''apa kamu sakit?''ucap maya
''tidak...maya-chan, aku hanya....lengah saja''ujar nana yang sembari mengatur pernafasannya
''tampaknya kalian semakin mengganggu rencanaku''
maya pun langsung menatap musuhnya dengan sangat serius dan semakin menunjukkan kebenciannya''kau semestinya musnah saja''ucap maya yang semakin serius
dengan seringai jahatnya dan berkata''tiga gadis kecil lugu dan kini sekarang menjadi lawan saling lawan''ujarnya
nana dan maya terdiam apa yang dikatakan oleh homunculus sebutan ayah tersebut, bahkan ichigo bingung apa yang di maksud oleh musuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aikatsu Super Girls Season 2
Fanfictionini adalah kelanjutan cerita sebelumnya, bagi yang belum tahu silahkan baca season sebelumnya, oke ini akan seru untuk kalian semua.