CHAPTER 48: menyiksa

39 5 1
                                    

Setelah itu....

Nana dan Maya akhirnya sampai di asrama dan mereka kembali ke kamarnya masing-masing.

"Kamu yakin baik-baik saja?" Ucap Nana

"Ya aku baik-baik saja, besok mungkin sudah membaik"ucap Maya

"Aku tidak habis pikir penyihir itu melakukan hal itu padamu" Nana

"Aku tahu, sekarang ini sudah malam sudah jam lewat tidur"ucap Maya

"Kamu benar, selamat malam"ucap Nana

"Malam"ucap Maya

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Sisi tempat lain....

Penyihir itu tampak tersenyum jahat dimana dirinya berhasil memberikan tanda pada gadis muda tersebut yang sekarang akan perlahan menurut perkaranya pada harinya tiba.

"Sekarang kita akan lihat, kamu akan pasti datang ke kepadaku, Maya tendo" penyihir itu tertawa

.
.
.
.
.



Beberapa hari setelah kejadian itu.....

Maya belakang ini selalu meraih kanan lehernya di saat situasi sepi Maya akan mencengkeram erat para lehernya itu dimana bekas gigitan yang di lakukan oleh penyihir itu sungguh membuat dirinya sedikit menyiksa.

"Maya tendo!" Claudine

"Hm?" Maya yang mengambil posisinya seperti biasanya

"Kamu melakukan apa di sini?"ucap claudine

"Lalu apa saya perlu mengatakan itu padamu?" Ucap Maya

"Maya!" Claudine

"Apa aku perlu melakukan hal sesuatu padamu, claudine" Maya yang menunjukkan senyumannya namun di balik itu ada rasa ancaman yang di tunjukkan olehnya

"Apa aku perlu melakukan hal sesuatu padamu, claudine" Maya yang menunjukkan senyumannya namun di balik itu ada rasa ancaman yang di tunjukkan olehnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Claudine langsung terdiam dan membeku di tempatnya dimana dia tidak bisa menjawab pertanyaan dari Maya tersebut.

..
.
.

.
.
.

Setelah kegiatan usai....

Kali ini mereka melakukan kegiatan latihan dimana mengasah kemampuan mereka.

"Hari ke hari kamu semakin bagus mengkontrol es milikmu"ucap Nana

"Terima kasih"ucap Aoi

"Sama-sama"ucap Nana

Sementara itu Maya yang sehabis menggunakan kekuatan anginnya, tiba-tiba....

Deg...

!!?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

!!?.....

Maya segera mungkin meraih lehernya dan mencengkeram sesaat untuk mencoba meredahkan rasa sakit tersebut.

Namun Maya tetap tegar untuk menahan rasa sakit tersebut, jelas Nana yakin itu bukan sakit biasa, merasa ada sesuatu yang aneh dengan Maya.

"Aneh...kenapa maya-chan?, Apa ada sesuatu di lehernya?" Nana yang memperhatikan

"Maya-tan!" Ucap otome

"Ng...ya?"ucap Maya

"Kamu lelah ya?"ucap otome

"Hm....ya"ucap Maya

"Kalau begitu izinkan aku memijitmu"ucap otome yang meraih kedua pundak Maya dan memijitnya

"Eh ...., Ya sudah" Maya yang mengalah

"Hehehe, bagaimana enak?"ucap otome

"Ya enak"ucap Maya

Tampak Nana sedikit tidak mencurigakan Maya.

"Mungkin saja dia lelah" Nana yang yakin

.
.
.
.
..
.
...

Di asrama....

Di kamar Maya tampak istirahat dimana tubuhnya kali ini meminta untuk istirahat dari semua kegiatannya bahkan dirinya berhenti latihan malamnya untuk sementara waktu.

Bahakan Maya teringat dengan kejadian saat penyihir itu menggigit lehernya Sehingga memory itu selalu menghantui dirinya.

"Sebenarnya....kenapa ini terjadi" Maya yang begitu tidak baik

Ugh.....

Maya merasakan rasa sakitnya sehingga dia harus menahannya bahkan mencengkeram penuh.

Di saat sakit-sakitnya....

Tuk.....

Tuk.....

"Maya, kamu ada di dalam?"

"....ya" sembari menahan rasa sakitnya

Dan orang itu masuk yang tidak lain adalah Nana yang menghampiri kamarnya, dengan memasang wajah yang tenang dan membawa sebuah surat untuk Maya.

"Ini ada surat untukmu"ucap Nana

"Surat dari siapa?"ucap Maya

"Ini dari orang tuamu" ucap Nana

"Bagaimana bisa di kamu?"ucap Maya

"Ya salah satu pengawal yang datang, aku tahu itu adalah suruhan dari keluargamu"ucap Nana

"Baiklah terima kasih"ucap Maya

Di saat Maya menaruh surat itu Nana langsung menarik tubuh Maya dan melonggarkan kerahnya.

"Daiba-san!, Ng...?"

Di saat itu Maya tahu kalau Nana sudah mengetahui rasa sakitnya itu dan di saat menatap matanya, jelas Nana mengaktifkan kekuatan matanya yang bisa tahu penyebab rasa sakitnya itu.

"Hm... sekarang aku tahu kamu sakit karena ada sesuatu tanda aneh di lehermu, maya-chan"ucap Nana

"Ya....." Maya yang tahu bahwa dia tidak bisa menutup fakta pada Nana karena  memiliki tipe sensor pandangan yang bisa melihat dari manusia normal

"Kamu tidak perlu sembunyikan ini padaku, maya-chan"ucap Nana

"Kamu sudah tahu?"ucap Maya

"Iya, sejak kejadian itu penyihir itu menggigit dirimu dan tidak berselang lama aku melihat ada kemunculan aneh di lehermu, jadi aku rasa kamu sering mencengkeram erat, itu karena tanda aneh ini"ucap Nana

"Benar"ucap Maya

"Aku janji tidak akan memberitahu pada siapapun, maya-chan"ucap Nana

"Jadi kamu belum memberitahu pada siapapun hingga sekarang?"ucap Maya

"Benar, kamu tahukan penyihir baik itu bisa tahu dengan sendirinya dan sedangkan bila kita beritahu mungkin saja itu membuat khawatir, apa aku benar yang kamu pikirkan itu?"ucap Nana

"Benar, kamu memang bisa membaca pikiran apa yang di pikirkan orang lain"ucap Maya

"Itu karena aku tidak ingin itu menyakiti atau menyiksa dirimu sendiri dan saya tahu kamu lebih baik merahasiakan di banding berbicara"Ucap Nana

"Kamu benar, kamu serba tahu apa yang di rahasiakan dan kamu bahkan tidak membocorkan itu pada orang lain"ucap Maya

"Tentu saja, sekarang lebih baik kamu istirahat dan kalau ada apa-apa bilang saja padaku apa bila butuh bantuan"ucap Nana

"Iya terima kasih"ucap Maya

"Selamat malam"Ucap Nana meninggal ruangan kamar

"Malam"ucap Maya

Klek....

Dan sekarang Maya sudah seorang diri di kamar dan tidak ada orang lain yang datang ke kamarnya.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

BERSAMBUNG.....

"

Aikatsu Super Girls Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang