Suara kegelisahan itu terdengar oleh junna yang berada di sebelah kasur dengan Nana, melihat apa yang terjadi junna langsung menghampiri Nana yang tidak baik.
"Nana...Nana...Nana" junna yang mencoba membangunkannya namun tidak berhasil
Menyambi mengelap keringat dingin yang bercucuran di sekitar wajahnya sehingga membuat junna khawatir.
Jelas kelopak mata milik Nana yang terus bergerak seolah-olah memberikan bahasa bahwa dia tidak nyaman dan sesuatu yang menggangu.
"Nana...Nana...!"ucap junna
Tampa lama....
"Hah!!" Tiba-tiba Nana terbangun dengan rasa ketakutan dengan apa yang dia lihat
"Nana?"ucap junna
Tidak lama Nana menolehkan kepalanya dan menatap junna yang berada di sampingnya.
"Junna?"ucap Nana
"Kamu kenapa, apa kamu kena mimpi buruk?"ucap junna sembari mengelap keringat Nana
"....."Nana yang terdiam sejenak dengan apa yang terjadi padanya
"Nana lebih baik kamu tidur ya, aku yakin tidak terjadi mimpi buruk lagi"ucap junna
"Uh-huh"Nana yang setuju
.
.
.
.
.
.
.
.
.Dan pada besokkan harinya....
Seperti biasa mereka menjalani aktivitas mereka dan tampak latihan hanya di lakukan di saat mereka telah usai kegiatan sekolah, namun kali ini Nana sering mengeluh pusing tetapi dia menutupi itu dari lainnya, bahkan Nana tidak akan membiarkan siapapun yang tahu keadaan dirinya.
Bahkan dia tetap melakukannya seakan benar-benar menyembunyikan sesuatu dari lain dengan tetap tersenyum dan tetap menyiapkan masakan untuk teman-temannya namun dia hanya sebagian pekerjaan saja dan di lanjutkan oleh Mahiru yang selalu siap membantunya.
Di saat mereka telah usai makan dan berkumpul.....
"Nana?"ucap junna
"Ya?"ucap Nana
"Kamu mau kemana?"ucap junna
"Aku ada hal yang harus di kerjakan, sampai jumpa"ucap Nana yang langsung pergi
"Oh...ya baik"ucap junna
"Jun-jun"ucap Karen
"Hn?"ucap junna
"Dia kenapa?"ucap Karen
"Entah aku sendiri tidak tahu"ucap junna
"Apa kalian lagi tidak akrab?"ucap Mahiru
"Tidak kok"ucap junna
"Benar itu baik-baik saja?"ucap claudine
"Hm ya, dia mungkin sedang banyak pekerjaan"ucap junna
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Sisi tempat.....
Nana yang berjalan terasa terguncang dan tubuhnya terasa lebih berat bahkan Nana terus memegangi area mata kanannya seolah ada reaksi yang terjadi padanya.
Di saat sampai di ruangan yang sepi, Nana perlahan membasuh wajahnya dengan air yang mengalir di saat menegakkan kepalanya.
"...?"
Perlahan matanya melebar dimana salah satu matanya berubah merah dan...
"Ugh..!"
Nana langsung sakit sesaat dimana mata kanannya melakukan reaksi yang aneh dan bukan kehendak diri sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aikatsu Super Girls Season 2
Fiksi Penggemarini adalah kelanjutan cerita sebelumnya, bagi yang belum tahu silahkan baca season sebelumnya, oke ini akan seru untuk kalian semua.