Di antara mereka hanya Nana yang masih bisa berdiri tegak bahkan berkali-kali melindungi mereka semua agar tidak terluka.
Hikari maupun Nana sama-sama saling bertatapan langsung dengan tajam merasa tidak saling mengalah.
"Aku rasa ini sudah di luar batas"ucap Nana
"Benarkah itu, buktikan kalau itu tidak salah!" Hikari langsung membuat lorong air yang begitu tertutup sehingga hanya dirinya serta Nana yang ada di tempat.
Mereka langsung maju satu sama lain dan bertarung, saling menembaskan serangan pedang mereka.
Nana yang berusaha untuk menghentikan Hikari yang terbawa kegelapan seperti yang dia alami sebelumnya, sementara itu Hikari tampak terus melancarkan hembasan pedang dan selalu saling tangkis satu sama lain, tidak ada rasa mengalah dalam perselisihan itu.
.
.
.
.
.
.
.
.Sementara itu....
Maya yang masih tidak berdaya tersebut hanya bisa memperhatikan gelombang air yang dimana ada Nana yang berselisih dengan Hikari dimana Maya bisa melihatnya hanya lewat percikan yang di timbulkan oleh mereka berdua, jelas Nana masih berusaha untuk menghentikan Hikari.
Kauro yang memperhatikan raut wajah sang bangsawan pertama itu jelas masih merasakan rasa sedihnya pada temannya yang kini berselisih, Tampa buang waktu Kauro memberikan hentikan jari yang memanggil pasukan kegelapan, Maya yang mendengar suara itu jelas membuat perhatian dengan tatapan bingung.
"Kau mau apa?" Maya yang tampak sedikit waspada
"Tenang aku hanya melakukan apa yang harus kerjakan kok~" kata Kauro yang agak bermain-main
Pasukan kegelapan itu membawa sesuatu yang dimana ada koper putih dan di saat di perhatikan, koper itu di buka yang berisi sebuah suntikan yang telah di isi sebuah cairan yang begitu gelap dan saat Maya perhatian cairan itu, ada sebuah makhluk aneh yang ada di dalam cairan tersebut.
Jelas maya berusaha untuk memberontak untuk bisa lepas namun cengkraman selain kencang sehingga gemetar terasa di tubuhnya seakan menerima sebuah firasat buruk yang terjadi padanya.
"A...apa itu.." Maya yang menatap suntikan itu yang akan di gunakan oleh Kauro.
"Kamu tidak perlu takut ini bukan apa-apa"ucap kauro
Jelas Kauro memerintahkan pasukannya untuk menahan Maya agar tidak memberontak dan tidak lepas dari cengkeraman mereka.
"L-lepaskan..."ucap Maya
"Ini tidak sakit kok, fufufu" Kauro yang mulai akan melakukan suntikan itu pada Maya
"Ti-...." Sebelum selesai kata-katanya salah satu pasukan kegelapan itu mendekam mulutnya agar tidak mengeluarkan suara.
Juga salah satu pakaian lengannya di angkat dimana membuka dasar kulitnya yang siap untuk sasaran suntikan tersebut.
Jelas cengkraman semakin kuat sehingga Maya sulit untuk memberontak untuk bisa lepas, membuat apa yang di usahakan menjadi sia-sia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aikatsu Super Girls Season 2
Fiksi Penggemarini adalah kelanjutan cerita sebelumnya, bagi yang belum tahu silahkan baca season sebelumnya, oke ini akan seru untuk kalian semua.