Aoi merasakan kekuatan asing yang cukup besar dan benar saja ada kekacauan di sekitar tempat tersebut dan tampak ada beberapa prajurit kegelapan yang mengacaukan suasana serta begitu tak terhitung.
Aoi langsung menolong seorang gadis kecil yang sempat di cengkram oleh salah satu pasukan kegelapan itu dan tidak lama para prajurit itu memperhatikan Aoi yang menolong seorang anak kecil.
"Kamu tidak apa-apa?"ucap Aoi
"..iya.."
"Pergilah cari tempat aman dan lihat itu pasti ibumu"ucap Aoi
"Mama!!"
Setelah itu Aoi bisa melihat para prajurit kegelapan itu menatap dirinya yang tidak senang, sehingga Aoi langsung menggunakan kekuatan es miliknya dengan kekuatan yang cukup kuat, bahkan jumlah mereka terus bertambah.
"Mereka tidak ada habisnya!"ucap Aoi
Aoi masih menghadapi mereka dan bahkan kewalahan menghadapi begitu banyaknya jumlah mereka karena sering kali bergenerasi bahkan mereka bisa membelah diri.
"Astaga ini seperti hewan yang bisa membelah diri"ucap Aoi
Di saat mendesak Aoi terasa di pojok dan bahkan tidak bisa bangkit Karena tubuhnya tertimpah salah satu prajurit yang di atas dirinya.
"Huh...!"ucap Aoi
Di saat benar-benar tidak bisa apa-apa tiba-tiba sebuah angin kencang yang cukup kuat sampai para prajurit kegelapan itu menjauh dari Aoi bahkan berguling-guling.
"Apa.. yang terjadi..."Aoi yang masih tidak berdaya
Di saat beberapa saat Aoi berusaha keras untuk mengangkat kepalanya.
Aoi melihat seseorang yang berada di hadapannya dan dia mengenakan sebuah pakaian seperti orang yang terhormat dan mengenakan sebuah mantel jaket yang terkaitkan di lehernya dan mengenakan sebuah pita ungu yang terikat di rambutnya.
Perlahan dia mengeluarkan sebuah pedang yang berbentuk seperti rapier, dia langsung maju cukup cepat dan bahkan membuat para prajurit itu tidak bisa membaca pergerakan seorang gadis tersebut.
Bahkan mereka tidak bisa bergenerasi lagi atau membelah diri sehingga benar-benar musnah.
"...h-hebat.."ucap Aoi memandang
Bahkan di saat ada prajurit kegelapan itu mencoba melukainya, dia langsung pertahan dengan pedangnya dengan senyuman ringannya dan begitu anggun saat mengayunkan pedangnya, sehingga berakhirlah serangan prajurit kegelapan itu dan jelas Aoi semakin jelas sosok wajah gadis yang di ketahui seusia dirinya namun lebih tinggi darinya Sehingga bisa melihat tinggi dari gadis itu.
Tidak lama dia membalikkan badannya dan menghampiri dirinya yang masih terdampar yang tidak berdaya.
"Kamu baik-baik saja"
"Iya"ucap Aoi
"Hm biar aku membantumu berdiri" dia menawarkan tangannya
Aoi meraih tangannya dan membantu dirinya berdiri namun karena Serang prajurit itu melukai bagian kakinya sehingga membuat epresi gadis itu berubah melihat luka itu.
"Kamu terluka?"ucap Maya
"Hm...eh..iya"ucap Aoi
"Baiklah aku akan merangkulmu" dia langsung membantu Aoi di sisi kanannya
Sehingga menompang tubuh sebelah Aoi bahkan membantu dirinya berjalan.
"Omong-omong saya harus mengantarmu kemana?"
"Ah...iya, hm...aku tinggal di asrama sekolahku jadi aku akan tunjukkan arahnya"ucap Aoi
"Hm baiklah"
Benar saja dia membantu Aoi berjalan dan mengantarkan dirinya ke starlight academy.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Sekian lama kemudian....
"Aoi...!"ucap Ichigo mencari keberadaan temannya
"Kamu sedang apa Ichigo?"ucap Ran
"Aku sedang mencari Aoi"ucap Ichigo
"Memang dia tidak ada di kamar?"ucap Ran
"Tidak ada"ucap Ichigo
"Hm begitu tapi siapa tahu dia sedang keluar"ucap Ran
"Masa iya keluar, dia kan sedang libur hari ini"ucap Ichigo
"Lalu kemana?"ucap Ran
"Aku sendiri juga tidak tahu dia dimana"ucap Ichigo
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Pada akhirnya....
Mereka sampai di starlight academy dimana Aoi di rangkul oleh seorang gadis yang seumuran dengannya bahkan membantu dirinya berjalan tidak lama mereka sampai di depan pintu asrama.
"Apa ini asramamu?"
"Benar"ucap Aoi
"Begitu, coba kamu bersender sebentar ke tembok"
"Eh....ah . . iya"ucap Aoi menuruti
Ternyata dia mengobati luka Aoi dengan peralatan apa adanya dan tampak dia memperbani lukanya dengan lembut Tampa ada rasa sakit.
Di saat dia sibuk mengobati lukanya Aoi memperhatikan sebuah cepitan rambut yang berbentuk silang di sebagian rambutnya tampak tidak asing saat mendengar saat kepala sekolah orihime menjelaskan salah satu seorang bangsawan yang di ketahui sebagai posisi pertama, jelas Aoi yakin dia adalah....
"Apa sakit?"
"Ah...tidak kok"ucap Aoi
"Apa sekarang kamu mampu berjalan?"
"Iya agak mendingan"
"Baguslah kalau sudah membaik, kalau begitu aku harus pergi"
Di saat baru beberapa langka meninggalkan Aoi.
"Tunggu sebentar"ucap Aoi
"Hn?" Dia membalikkan badannya
"Apakah besok kamu ada waktu untuk datang lagi dan menemuiku"ucap Aoi
"Kapan?"
"Hm...ah..sore seperti saat ini"ucap Aoi
"Hm.. baiklah saya setuju"
"Sungguh kamu besok mau datang lagi"
"Tentu, baiklah sampai jumpah besok"
"Iya, terima kasih ya"ucap Aoi
"Hm dan namamu siapa?"
"Ah...iya namaku Aoi kiriya"ucap Aoi
"Hm baiklah Aoi-san kita akan bertemu besok dan saya harus kembali"
"Tapi...bukankah kamu itu..."ucap Aoi yang ragu
"Maaf aku tidak ada waktu untuk memberikan namaku mungkin besok, sampai jumpa" yang langsung pergi dan menghilangkan
"...Ng...?"Aoi hanya menatap kepergian gadis itu.
"Bukankah...dia...itu.....Maya tendo?" Aoi yang masih terperangah di tempat
.
.
.
.
...
.
.
.
.
.
.
.
.
.BERSAMBUNG......
KAMU SEDANG MEMBACA
Aikatsu Super Girls Season 2
Fanfictionini adalah kelanjutan cerita sebelumnya, bagi yang belum tahu silahkan baca season sebelumnya, oke ini akan seru untuk kalian semua.