CHAPTER 64: penyusup tak kasat mata

21 4 2
                                    

Di saat di ruangan tenang....

Maya dan Nana masih dalam pemulihan, akan tetapi Nana belum bangun dari tidur panjangnya karena kehilangan besar darah saat pertarungan itu.

maya yang berbaring di kasurnya dan memberikan kenyamanan untuknya serta penjagaan begitu di perketat agar keamanan kedua bangsawan tetap aman selama masa pemulihan.

"Akhirnya aku bisa berbaring" maya yang meredahkan tubuhnya di kasurnya

Sementara itu Nana yang masih belum bangun, Maya yang bisa melihat alat-alat yang terpasang dimana-mana dan Nana yang masih berjuang untuk kembali pulih.

"Sebenarnya, aku tidak tahu kamu sedang bermimpi apa tapi aku yakin kamu sedang berusaha yang terbaik, daiba-san" Maya yang yakin dengan kesembuhan Nana

.
.

.
.




.
.
.

Sementara itu.....

Junna yang masih asyik membaca buku bersama Aoi dan shion yang juga ikut membaca buku setelah studi pelajaran telah usai.

"Sepertinya menarik tentang ini" Aoi

"Mungkin kah?" Shion

"Iya, bagaimana denganmu junna?" Aoi

"Ya itu menarik" junna menyetujui

"Kamu baca apa?" Shion melihat buku tersebut

"Oh...ini buku sejarah" junna

"Sejarah?, Tentang apa?" Shion

"Tentang bangsawan dan kali ini aku membaca leluhur keluarga dari daiba-san" junna

"Tentang Nana daiba?" Shion

"Iya" junna

"Sungguh?!" Aoi

"Iya" junna

"Memang kamu dapat buku itu dari mana?" Shion

"Aku mendapatnya di rumahku" junna

"Kamu memiliki berapa buku?" Aoi

"Tidak beberapa lagi tapi seperti perpustakaan" Junna

Hah.....?!

"S-serius?" Shion

"Kamu memiliki buku seperti perpustakaan?" Aoi

"Benar, itu semua buku milik leluhur keluargaku" junna

"Apakah leluhurmu seorang penulis buku?" Shion

"Ya, semenjak saat peperangan berakhir dari Kauro, leluhur keluargaku akan menuliskan kisah-kisahnya dan tidak hanya itu tapi semua kisah leluhur keluarga bangsawan lainnya, sehingga sejarah itu benar-benar akan selalu ada" jelasnya junna pada kedua temannya

"Wow... sepertinya memang penting sekali" Aoi

"Ternyata leluhur keluargamu sangat menjaga dan menulis sejarah yang sangat penting" shion

"Benar" junna

"Tidak heran kalau aku membayangkan bahwa rumahmu ada ruangan seperti perpustakaan" Aoi

"Ya begitulah" junna

"Kalau itu memang buku sejarah leluhur keluarga daiba, maka dapat dari mana leluhur keluargamu mendapatkan informasinya?" Shion

"Mereka bisa tahu karena pergaulan antar bangsawan, jadi dengan izin keluarga daiba, dia setuju untuk membiarkan sejarah mereka tertulis di buku ini, jadi hingga saat ini di pegang oleh leluhur keluargaku" junna

"Oh... begitu, lalu bagaimana semua orang tahu dan juga menuliskannya" Aoi

"Itu karena mungkin saja dulu ada sebuah penelitian yang ingin sekali menuliskan sejarah itu untuk umum maka semua orang tahu tentang bangsawan itu, tapi tidak sedetil yang aku miliki ini" junna

"Sepertinya masuk akal" shion

"Benar, namanya penelitian pasti akan menjadi secara umum" Aoi

"Ya benar" Junna

"Junna aku ingin tahu, apakah leluhur keluarga daiba itu ada tentang kekuatan atau semacamnya yang belum kita tidak tahu?" Aoi

"Ya ada" junna

"Ada?" Aoi

"Benarkah?" Shion

"Benar, tapi lebih baik kita bicarakan di kamarku saja" junna

"HM baiklah, Ayo shion" Aoi

"Iya" shion

.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Di sisi lain....

Wusss....

Sesuatu hitam yang lewat yang begitu cepat dan tidak kasat mata tersebut dengan begitu gesit, yang mencari mangsanya di berbagai ruangan yang belum ketemui.

"Di mana Nana daiba berada?"

Gumpalan hitam yang terus mencari keberadaan Nana daiba yang merupakan wujud di penyihir tersebut.

Di saat melihat ada penjaga di depan pintu tersebut yang di jaga begitu ketat dan sulit untuk masuk keruang tersebut.

"Kenapa pintu itu ada penjaganya?"

Di saat itu ada tenaga medis yang datang dengan beberapa peralatan milikinya.

"Saya ke sini untuk memberikan pengobatan untuk Maya tendo dan Nana daiba"

"Ah....ya sudah saatnya mereka di berikan obat, baiklah anda boleh masuk"

Dan satu penjaga lagi membukakan pintu itu dengan kode rahasia tersebut, jelas penyihir itu langsung menyambar bayangan milik medis tersebut dan menyamar menjadi bayangannya.

"Hehehe, ternyata dia di dalam ini akan menjadi mudah, hehehe..."

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Di dalam....

"Maaf menganggu istirahatnya tapi sudah saatnya saya berikan suntikan obat untuk kalian berdua"

"Ya tidak Masalah" Maya

Tenaga medis itu melakukan tugasnya dan memberikan yang terbaik untuk kedua bangsawan yang masih masa pemulihan.

"HM apa dia belum bangun?"

"Belum" Maya

"Mungkin karena sempat kritis dan kehilangan banyak darah, pemulihannya menjadi lambat"

"Apa daiba-san akan baik-baik saja?" Maya

"Tentu saja, kami akan menjaminkan pemulihannya dan kamu tidak perlu khawatir ya"

"Ya"

"Di antara yang lain, kalian berdua yang paling parah dan butuh pemulihan yang begitu ketat jadi syukur kalau kamu lebih cepat membaik walaupun dia belum bangun"

"Ya tapi bagaimanapun dia tetap teman yang baik untukku" Maya

"Saya yakin teman anda ini akan baik-baik saja"

"Uh-huh" Maya

Setelah menyuntikkan obat pada Nana dan dirinya, tenaga medis itu langsung meninggalkan ruangan.

..
.
.
.











.
.

Setelah berselang beberapa lama....

Gumpalan hitam yang sempat menyamar sebagai bayangan, sekarang berada di bawah kasur milik Maya dan menunggu waktu yang tepat untuk melakukan kejahatannya.

"Hehehe, sekarang hanya tinggal menunggu di waktu yang tepat"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Bersambung.....









Aikatsu Super Girls Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang