Aoi melihat perubahan pada maya, dia yang sekarang emosi tinggi dan menunjukkan juga kemampuan lainnya yang mengalami perubahan sementara Nana tetap menatap lawannya dan jelas jiwa lainnya sedang menatap sehingga memberikan respon bahwa maya menjadi lebih menunjukkan emosi yang berubah drasis dari sifat biasanya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
sementara Nana yang masih berdiri di tempat yang masih memikirkan suatu objek di depannya yang merasakan kekuatan besar akan terjadi, jelas penyihir yang ada di dalam tubuh nana begitu menyaksikan perubahan pupil dari maya.
maya mulai melihat hal yang tidak bisa di lihat oleh mata biasa dimana maya melihat hal sesuatu yang beda di dalam diri Nana dan sesuatu hitam di dalamnya yang menahan cahaya putih di dalam.
''apa ini?, apakah itu jiwa lainnya?, sepertinya aku tahu sekarang kenapa dia beda'' maya yang melihat jiwa lain di dalam tubuh Nana
maya yang semakin fokus dengan objek yang dia lihat sementara Aoi menghampiri maya dengan segera mungkin.
''maya?'' Aoi
''....?'
"Kamu.... baik-baik saja kan?" Aoi
"Ya aku baik-baik saja" balasnya
"Hmmm....." Aoi yang memperhatikan perubahan matanya
"Ada apa?" Maya
"Anu...." Aoi
"Aoi, kamu mau katakan apa padaku?" Maya yang mencoba tahu isi pikirannya
"Anu.... matamu" Aoi
"Mataku?" Maya
"Ya" Aoi
"Memang ada apa dengan mataku?" Maya yang semakin dekat dengan Aoi
"Maya, apa kamu ada sesuatu yang berubah pada penglihatanmu?" Aoi
"Hm ya ada" Maya
"Jelaskan apa yang kamu lihat" Aoi
"Aku rasa aku melihat ada jiwa lain di dalam dirinya" Maya
"Maksudmu Nana!?" Aoi
"Ya, aku merasa kalau ada jiwa lain yang mencoba menguasai tubuhnya" Maya
"Begitu ya, Maya" Aoi yang langsung genggam tangannya
"Hm?" Maya
"Ayo kita berjuang bersama demi keselamatan Nana" Aoi
"Huh-uh" Maya
"Aku yakin Nana sedang menderita di sana dan dia butuh bantuan dari kita" Aoi
"Kamu benar, kita akan bebasnya dari jiwa kotor itu" Maya
"Hm ya" Aoi yang langsung aktifkan mata bunga saljunya
"Hey apa sudah cukup dengan omongan kosong kalian" Nana
