Satu set sarapan sudah Giselle letakan di meja sampingnya atau tepatnya meja Nadeen. Senyumannya tidak luntur sedetik pun ketika sampai di sekolah di pagi-pagi buta begini. Ia hanya menunggu Nadeen yang mungkin akan datang beberapa belas menit lagi.
Kemarin mungkin jadi salah satu momen yang gak akan bisa dilupakan Giselle, dia senang karena Nadeen cerita banyak hal tentang diri laki-laki itu padanya yang mungkin gak banyak orang yang tahu. Walau sampai di rumah Giselle dimarahi habis-habisan karena tidak mengabari dan tidak dapat dihubungi.
"Kuntilanak depan kelas bingung kenapa ada orang pagi-pagi udah kesemsem" bisik Karina yang baru saja datang
Giselle yang gak sadar langsung terjengit, "Apaan sih lo bisik-bisik"
"Lo enak ya temen pingsan ditinggalin malah jalan sama cowok"
Giselle sedikit mendehem, "Ekhm. Kemarin kan ada Chandra, Dewa, sama Jelang yang jagain lo"
"Tetep aja, lo bukan pamit malah pulang sama Nadeen"
"Tapi lo tau darimana?"
"Ya iyalah gue tau, pas gue pulang gue ketemu Nadeen. Dia bilang habis nganterin lo balik"
"Nadeen balik ke sekolah?"
"Lo gak tau?"
Giselle menggeleng, "Lagian ya Sel, rumah lo sama tempat tinggal Nadeen berlawan arah."
"Lo tau rumah Nadeen?"
"Gak tau juga sih, cuman arah dia pulang memang berlawan arah sama rumah lo"
"Kalau gitu jauh banget dong"
Baru beberapa saat Nadeen dibicarakan, laki-laki itu gak lama setelahnya datang. Sekilas Nadeen kelihatan lelah karena samar-samar kantung matanya terlihat menghitam.
Giselle terus melihat Nadeen hingga laki-laki itu duduk di kursinya.
"Kenapa?" Tanya Nadeen
"Lo gak tidur?" Tanya Giselle balik
"Sudah biasa"
Mata Nadeen menangkap satu set bekal di mejanya bersama dengan segelas kopi dari mereka terkenal.
"Untuk gue?"
Giselle mengangguk, "ee.. gue tadi pagi buat sarapan lumayan banyak"
Karina beralih menjadi duduk di depan dan menghadap Nadeen dengan Giselle.
"Makan" ucap Karina
Ragu-ragu Nadeen melirik Giselle, "Makan aja" sahut Giselle
"NADEEN"
Baru saja Nadeen membuka kotak makan sudah ada memanggil laki-laki itu. Giselle dan Karina yang mendengar otomatis menoleh. Nadeen menutup kotak makannya kembali dan berjalan menghampiri Julia yang tadi memanggilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNFRIEND
FanfictionGiselle really thought she was the one. But before it started, Giselle knew that Nadeen was the best liar she had ever known.