Extra Part: The Twins

2.2K 188 35
                                    

"Jangan bangga karena satu sekolah sudah tahu kalau lo saudara gue. INGAT!" Ucap Erias

Eden merotasikan bola matanya. Gak ada yang Eden bisa banggakan menjadi saudara Erias menurutnya.

"Gak usah kepedean, lo bukan siapa-siap"

Eden langsung mendorong Erias kuat ketika pemuda itu membuka pintu mobil dan berhasil membuat Erias terjengkang ke tanah.

"Ups sorry bro" ucap Eden

Wajah Erias sudah merah padam, karena ia jatuh tepat di depan sekolah yang di mana semua siswa berdatangan.

"EDEN!!"

Ini salah satu alasan mengapa informasi Erias dan Eden adalah saudara kembar harus di rahasiakan. Eden gak segan-segan mempermalukan Erias di depan umum dan menjatuhkan martabat saudaranya itu, itu berlaku juga pada Erias ke Eden sendiri. Jiwa kompetitif Erias dan Eden cukup tinggi, terlebih jika ada yang membandingkan keduanya. Tapi banyak alasan lain kenapa orang lain tidak boleh tahu Erias dan Eden adalah saudara.

Ketika Eden sampai di kelas, semua teman-teman di kelasnya langsung menatap ke arah Eden. Ini gak seperti biasanya, bahkan sebelumnya mereka gak peduli dengan keberadaannya.

"Kenapa lo semua" ucap Eden

Mereka semua langsung mengabaikan Eden ketika ia membuka suara, tapi satu orang yang berjalan ke arah Eden. Wajah terkejut campur penasaran tidak dapat di sembunyikan.

"Kalau dipikir-pikir, lo gak ada mirip-miripnya sama Erias."

"Dih. Najis gue dimiripin sama dia"

"Tapi nama lo sama Erias ternyata mirip. Kenapa gue baru sadar sekarang"

"Mungkin memang gak ada kepikiran kalau gue saudaraan sama Erias"

"Bener juga, soalnya lo beda banget sama Erias"

"Maksud lo apa?!" Ucap Eden berang

"Ya lo tanya aja orang-orang, gak ada yang nyangka kalau lo saudara kembarnya Erias."

Ucapan Freia barusan Eden kesal, secara gak langsung dia bandingin Erias dengannya.

"Emang gue sejelek itu sampai lo ngomong gitu"

Freia menggeleng, "Tapi gue tau apa yang mirip dari lo berdua"

"Lo orang pertama yang pertama yang bilang gue dan Erias punya kemiripan"

"Tapi, siapa yang punya ide untuk merahasiakan identitas lo berdua? Erias?" Tanya Freai

Eden mencebik, "Ya nggak lah. Gue yang minta"

"Lo? Tapi kenapa?"

Ingatan Eden kembali ke beberapa tahun lalu dimana saat itu ia masih berada di sekolah dasar bersama Erias. Dulu orang-orang mengenal Eden adalah Erisa. Tapi ada suatu kejadian yang membuat Eden memutuskan pindah sekolah agar tidak satu sekolah dengan Erias.

Tangisan segugukan Eden tidak berhenti, tangannya meremas ujung kertas ulangannya.

"Erisa.."

Eden mendongak, tepat di depannya ada Zach yang menyodorkan satu cone ice cream kepadanya.

"Jangan nangis"

"Ta-tapi ibu guru jahat"

"Ibu guru jahat kenapa?"

"Dia bilang aku bodoh. Karena gak bisa dapat 100 kaya Erias." Tangisan Eden semakin menjadi

"Tapi Erisa gak bodoh, gak dapat 100 bukan berarti Erisa bodoh."

"Teman-teman aku bilang, aku anak pungut yang ditemuin di tempat sampah karena aku gak sama kaya Erias" jawab Eden tersedu-sedu

UNFRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang