Rasanya Giselle mau marah semarah-marahnya, ketika Giselle sudah hampir kehilangan akal karena Mamanya bilang kalau Papanya jatuh dan gak sadarkan diri tapi nyatanya apa sekarang Papanya malah main golf di kamar rumah sakit.
"Muka kamu jangan cemberut gitu, sudah jomblo makin susah dapat jodoh" ucap Berlian
"Mama tau gak nelpon aku jam berapa dan berapa lama perjalanan aku dari Paris ke Jakarta?"
"Ya lama pasti"
"Mama tau kan kalau lama, ngapain ngerjain aku segala. Aku panik banget Ma, takut Papa kenapa-kenapa" ucap Giselle
"Iya deh maaf, lagian biar sekalian kamu pulang"
"Bodo amat, aku mau balik lagi aja" ucap Giselle
"Kamu mau ke Paris lagi?" Tanya Khael
"Iya, Papa sama Mama kan baik-baik aja"
"Jadi kamu pulang kalau Papa atau Mama sekarat aja Sel?"
"Nggak gitu" ucap Giselle
"Terus? Kenapa sekarang mau pergi lagi?" tanya Khael
"Kerjaan aku belum selesai disana"
"Giselle, Papa tau alasan kamu bukan itu."
Giselle memejamkan matanya, "Aku sudah dewasa Pa, aku bebas melakukan apapun yang aku mau."
"Sel, kamu gak bisa tinggal disini aja?" tanya Berlian
"Gak bisa Ma"
"Walau Mama yang minta sekalipun?" tanya Berlian lagi
Giselle tidak tau apa yang sebenarnya orang tuanya inginkan, tiba-tiba keadaan jadi berbalik begini.
"Mama sebenarnya mau apa?" tanya Giselle
"Mama ke pengen kamu disini itu aja, walau kamu pengen tinggal sendiri gak apa-apa kok. Supaya Mama bisa ketemu kamu terus"
"Ma..."
"Susah ya Sel? Mama sama Papa gak bisa ke Paris terus untuk ketemu kamu. Kamu anak Papa dan Mama satu-satunya, Mama selalu kesepian kalau sendiri apalagi Papa kamu kerja. Mama juga pengen ketemu kamu dengan mudah, gak perlu menunggu perjalanan hampir 24 jam."
Giselle tidak bisa berpikir jernih saat ini, fisik dan psikisnya sangat lelah.
"Mama dan Papa istirahat aja dulu, aku mau keluar dulu." ucap Giselle dan langsung keluar ruangan Papanya.
Selama 10 tahun berpisah dengan orang tuanya, baru pertama kalinya Mamanya meminta ia untuk pulang di tambah Mamanya sampai-sampai ingin menangis. Jika obrolan itu dilanjutkan Giselle memastikan Mamanya akan menangis saat itu juga.
"Giselle" panggil Sharon
Sharon mempercepat langkahnya sembari mendorong stroller Zach, "Gimana om Khael keadaannya?" tanya Sharon
KAMU SEDANG MEMBACA
UNFRIEND
FanfictionGiselle really thought she was the one. But before it started, Giselle knew that Nadeen was the best liar she had ever known.