Giselle menatap malas ke arah televisi, ia tidak terbiasa dengan kegiatan seperti ini. Sepuluh tahun dia bekerja keras tanpa henti, sehingga bersantai-santai dapat membuatnya bosan. Ia mengedarkan pandangannya ke kamarnya, mencari hal yang menyenangkan yang dapat dilakukan.
"Udah nonton tv aja, jangan tv yang nontonin lo" ucap Kiran yang membawakan sarapan untuk Giselle
"Gue sebenarnya udah baik-baik aja Ki. Kayanya gue bisa sambil kerja lagi deh"
"Sel. Lo janji kalau bakal istirahat di rumah"
"Ya sekalian gitu, kerja di rumah kan bisa"
"Apa gue bawa lagi ke rumah sakit?"
Giselle mendengus kesal, "Kenapa jadi lo yang ngatur sih?"
"Iya gue yang ngatur lo sampai lo sembuh, kalau lo aneh-aneh gue bisa laporin ke om Khael"
"Gak asik banget sih lo bro, gak suka deh lapor-laporan" ucap Giselle
"Ya makanya jangan aneh-aneh, kapan lagi lo malas-malasan"
"Andai gue Giselle 10 tahun yang lalu gue pasti suka banget malas-malasan begini. Tapi masalahnya kalau sekarang gue malas-malasan karyawan gue gimana?"
"3 hari lagi, lo boleh kerja tapi di rumah, Oke? Sekarang sarapan dulu, gue harus balik lagi ke kantor"
"Ya udah siapa juga yang minta lo ngurusin gue disini"
"Makasih kek" cibir Kiran
"Makasih Kiran" jawab Giselle
Kiran menggedikkan bahunya, tapi belum sampai Kiran keluar kamar Giselle. Perempuan itu langsung memanggilnya.
"Ki. Kayanya gue mau mandi, boleh kan ya?"
"Ntar sore aja, lagian lo gak ngapa-ngapain"
"Gue ngerasa rambut bau banget mana lepek"
Kiran mendekat ke arah Giselle dan mengendus rambut Giselle yang di bilang perempuan itu bau, "Wangi kok"
"Kayanya penciuman lo yang gak beres deh, padahal gue udah 2 hari gak mandi"
"Ya udah gue siapin air hangatnya dulu, habis itu lo bisa mandi"
"Gak usah gue sendiri aja nanti, lo pergi aja"
"It's okay. Kalau gue telat gak ada yang pecat gue juga"
Giselle tertawa sumbang, "Terserah lo aja deh"
Kiran menggulung lengan kemejanya hingga ke siku, laki-laki itu benar-benar menyiapkan air hangat untuk Giselle mandi. Giselle sebenarnya sudah baik-baik aja, kalau sekedar untuk mandi aja dia gak perlu bantuan siapapun. Tapi Kiran tampaknya memang kurang kerjaan.
"Sudah gue siapin, habis mandi sarapan. Nanti bakal ada dokter yang datang buat ngecek lo. Gue pergi dulu"
Giselle mendiamkan laki-laki itu sambil terpaksa, "Gak usah balik-balik lagi"
KAMU SEDANG MEMBACA
UNFRIEND
FanfictionGiselle really thought she was the one. But before it started, Giselle knew that Nadeen was the best liar she had ever known.