Seakan gak terjadi apa-apa Nadeen dan Giselle bersikap biasa saja, padahal keduanya sama-sama canggung. Ini semua karena ulah Zach yang merengek untuk ketemu Giselle dan berakhir kini bocah itu tidur di kamar Giselle.
"Gue sudah bilang, dia bakal nyariin lo" ucap Nadeen sambil fokus ke bukunya
"Tapi kenapa lo disini juga?" tanya Giselle tanpa menatap Nadeen dan tetap fokus juga pada pekerjaannya.
Nadeen langsung dibuat kicep dengan pertanyaan Giselle, "...kalau Zach nyari gue juga gimana?"
Giselle tidak menghiraukan lagi pertanyaan Nadeen dan fokus penuh pada pekerjaannya dan Nadeen dengan bukunya. Kedua orang sibuk ini rela menunggu bocah yang bernama Zach tidur 1 jam lamanya hingga bangun.
"Onti.." panggil Zach dengan suara seraknya
Giselle langsung bangkit dan meninggalkan pekerjaannya begitu saja, "Zach kebangun ya?"
Zach menggeleng dan merentangkan tangannya minta gendong Giselle, "Laper?"
"Mau main" ucap Zach
Mendengar ucapan Zach, Nadeen hanya bisa menghela nafasnnya. Anak Jelang dan Karina benar-benar berprinsip kuat.
"Mau main apa? Ice Skating?"
"Iya"
Nadeen juga beranjak dari kursinya dan mengambil Zach dari gendongan Giselle, "Sama Om aja, onti Giselle sibuk" ucap Nadeen
"Gak mau, mau sama onti Giselle juga"
"Gak apa-apa gue bisa kerjain nanti, kita berangkat sekarang"
Kalau Giselle yang berucap seperti itu bisa apa Nadeen, ia hanya memperhatikan Giselle yang menyiapkan barang-barang Zach yang mungkin diperlukan nanti. Giselle bahkan belum mengganti bajunya dari acara pernikahan Jessica tadi pagi.
"Lo gak gak ganti baju?" tanya Nadeen
Giselle melihat baju yang digunakannya, "Gue gak bawa baju lagi"
"Gak bawa baju?"
"Gak sempet packing waktu mau kesini, cuman baju ini doang yang gue bawa sama baju kemarin"
Giselle tampaknya benar-benar sibuk hingga tidak sempat packing baju, "Zach kita beli baju untuk onti Gigi dulu ya sebelum main" ucap Nadeen
Nadeen tidak mungkin membiarkan Giselle menggunakan baju seformal itu untuk menemani Zach bermain.
"Sementara lo pakai ini dulu"
Nadeen melepaskan blazernya sebelah tangan, "Harus banget?"
"Cuman sampai lo beli baju, lo gak risih dilihatin orang pakai kebaya?"
Gimana pun, menggunakan kebaya ditempat umum cukup membuat Giselle menjadi pusat perhatian. Tanpa pikir panjang lagi, Giselle langsung menyambut Blazer milik Nadeen.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNFRIEND
أدب الهواةGiselle really thought she was the one. But before it started, Giselle knew that Nadeen was the best liar she had ever known.