"Dari Kak Wanda"
Nadeen yang baru saja datang langsung memberi sekotak kue yang Wanda buat khusus buat Giselle.
"Woah" Giselle langsung membuka kotak kuenya.
"Bilang makasih sama Kak Wanda ya"
Nadeen mengangguk, "Makanan manis cocok sama kopi"
Nadeen langsung menaruh satu cup kopi di meja Giselle.
"Kak Wanda banyak banget ngasihnya"
"Kopinya dari gue" ucap Nadeen
Giselle mengulum bibirnya, "Makasih"
Karena kue brownies dan kopi tadi pagi, Giselle langsung memaksa Karina untuk ikut dengannya ke pusat perbelanjaan dengan seragam lengkap khas anak sekolah.
"Selama ini gak ada yang maksa gue dan lo seenak jidat narik gue" ucap Karina
Giselle hanya mengabaikan celotehan Karina yang tidak berujung itu.
"Gue udah kasih kompensasi. Jadi gak usah ngomel mulu"
"Lo ngancem gue ya Sel, lain ngasih kompensasi" ucap Karina
"Sama aja"
Karina berdecak kesal, "Lo mau ngapain sih bawa gue kesini?"
"Gue mau beli hadiah buat Kak Wanda" jawab Giselle
"Kak Wanda? Siapa?"
"Kakaknya Nadeen"
Mata Karina langsung melotot, tiba-tiba Karina menjadi bersemangat ingin tahu siapa Kak Wanda ini.
"Woah Giselle, gue bangga lo sudah sejauh ini"
"Hmm. Lo rasa gue harus beliin apa buat Kak Wanda?" Tanya Giselle
"Yang mampu lo beli aja" saran Karina
"Memang apa yang gak mampu gue beli?" tanya Giselle balik
Tawa sumbang Karina cukup menjelaskan bagaimana kesalnya dia mendengar ucapan Giselle.
"Beli aja semua setoko-tokonya bagus kok Sel?"
"Gue mampu sih beli. Tapi gue bukan tipe orang yang suka pamer"
"Yang lo bilang tadi bukan pamer?!" Sungut Karina
Giselle menggeleng, "Gue cuman jawab pertanyaan lo"
"Woah, gue sabarin aja"
"Kalau lo mau beli aja, gue yang bayar"
Setelah mengucapkan itu Karina sepersekian detik langsung menghilang dari hadapan Giselle.
***
"Deen" panggil Jelang. Teman Nadeen ini langsung melempar botol minum ke arah nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNFRIEND
FanfictionGiselle really thought she was the one. But before it started, Giselle knew that Nadeen was the best liar she had ever known.