Semangat Giselle hilang, Nadeen benar-benar tidak muncul barang untuk mengantarnya. Handphone laki-laki itu bahkan mati. Tidak ada yang bisa Giselle lalukan, ia hanya dia menerima pikiran yang berkecamuk di otaknya.
Beberapa kali Giselle mengalihkan pikirannya dengan bekerja, tapi pekerjaanya makin berantakan. Ia merasa ada yang salah dengan Nadeen, padahal jelas laki-laki itu hanya bekerja karena ada urgensi bukan yang lain.
Perjalanan yang hanya beberapa jam terasa seperti berpuluh-puluh jam, karena Giselle dilanda kebosanan. Ekspetasi perjalanan yang menyenangkan itu hilang ketika, Nadeen tidak pergi bersamanya. Ini baru awal, bagaimana 3 hari ke depan. Dia tidak banyak berharap dengan Karina, karena perempuan itu punya keluarga yang harus dia urus.
"Giselle!!!" Panggil Karina sambil melambaikan tangan ke arahanya.
Karina dan Jelang sudah menunggunya di pintu kedatangan. Giselle bersyukur karena gak akan sendirian pergi ke resort dari bandara. Langkah kakinya di percepat sambil menyeret koper untuk menghampiri Karina dan Jelang.
"Nadeen mana?" Tanya Karina
"Nadeen ada kerjaan di rumah sakit"
"Hah? Bukannya di bilang bisa datang"
Giselle menggedikkan bahunya, "Dia bilang tiba-tiba ada kerjaan"
"Dia nyusul kesini gak?" Tanya Jelang
Giselle menggeleng, "Dia gak bilang apa-apa, tapi kayanya kerjaanya urgensi banget."
"Gak usah sedih, ada gue disini. Kita sekalian liburan. Gak seru banget kesini jauh-jauh tapi lo sedih" ucap Karina dan langsung mengandeng Giselle keluar dari bandara.
Koper milik Giselle pun sudah berpindah tangan pada Jelang yang mengekor Giselle dan Karina di belakang.
"Sampai resort, lo bakal lupa sama kegalauan lo" ucap Karina
"Gue gak galau ya" elak Giselle
***
Resort yang jadi tempat tinggal mereka selama di Maldives menurut Giselle lebih terlihat seperti resort bulan madu ketimbang untuk acara ulang tahun anak umur 3 tahun.
"Serius ini tempatnya?" Tanya Giselle
Karina memberikan kunci vila pada Giselle, "Lo berdua vila yang mana?"
Jelang menunjuk ke arah vila yang jaraknya 2 vila dari tempat vila Giselle berada.
"Wah, kayanya lo dan Jelang mengeluarkan uang yang banyak untuk ulang tahun Zach" ucap Giselle
Karina mengangguk, "Makanya lo gak boleh nge-galauin orang yang gak ada. Have fun aja disini. Sini gue bukain pintunya"
Karina mengambil lagi kunci vila itu dan membukakannya untuk Giselle. Secara keselurahan gak ada yang gagal dari tempat ini, totally perfect.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNFRIEND
FanfictionGiselle really thought she was the one. But before it started, Giselle knew that Nadeen was the best liar she had ever known.