39. Can Control

1.4K 229 25
                                    

Giselle terus menampakan senyum tipisnya, menatap Nadeen yang ada di sebrangnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Giselle terus menampakan senyum tipisnya, menatap Nadeen yang ada di sebrangnya. Kiran yang sedang mempresentasikan yang katanya mega proyek milik Segara Company, ia abaikan. Pemandangan di depannya lebih indah dari apapun yang ada di ruangan ini.

"Sel" bisik Papanya menyenggol sikunya

Giselle langsung menengok Papanya, "Kenapa?"

"Kamu kesini mau lihatin Nadeen terus?" Tanya Mikhael

"Kenapa nggak?"

Mikhael berdecak, "Anak ini"

Giselle hanya tersenyum menanggapi Papanya dan kembali menumpukan dagu melihat Nadeen.

"Proyek ini jauh lebih besar dan matang dari sebelumnya bahkan mungkin sudah selesai 30%, apa itu alasannya proyek sebelumnya di batalkan?" Tanya salah satu manager

Kiran melirik Nadeen, menunggu persetujuan Nadeen.

"Benar, proyek sebelumnya terlalu riskan."

"Kenapa proyek ini tidak seperti sebelumnya. Bapak Kiran tidak menjalin kerja sama dengan Sadajiwa seperti sebelumjua, tapi justru meminta Sadajiwa sebagai investor" tanya Haven

"Saya ingin Proyek ini sepenuhnya berada di bawah kendali Segara sendiri" jawab Nadeen

"Bagaimana Nona Giselle? Saya dengar proyek ini Nona Giselle sendiri yang merekomendasikan"

Giselle tersenyum tipis melirik seluruh eksekutif yang hadir, "Saya sudah bicara dengan Haven. Haven dan Saya setuju."

Mikhael mengangguk, "Saya rasa proyek ini juga menjanjikan. Apa ada yang keberatan?"

Tidak ada yang menyanggah pertanyaan Mikhael dan hanya mengangguk setuju atas pendapat founder Sadajiwa Group.

"Baik. Untuk urusan selanjutnya Segara Company bisa langsung behubungan dengan Haven. Dan bapak-ibu yang lain bisa kembali ke ruangan" ucap Mikhael

Para eksekutif lainnya meninggalkan ruang rapat, hanya tersisa Mikhael, Giselle, Nadeen, dan Kiran di ruangan ini. Kiran dan Nadeen sedang merapikan handout presentasi mereka.

"Nadeen. Sekarang ke ruangan saya"

Nadeen dan juga Kiran langsung menengok ke arah Mikhael, "Sekarang bapak Mikhael?" tanya Nadeen

"Hm. Sekarang" Mikhael beranjak dari kursinya

Kiran memberi isyarat pada Nadeen untuk mengikuti Mikhael. Nadeen langsung saja mendekati Mikhael dan diikuti Giselle.

"Nona Giselle, saya punya kepentingan dengan Nadeen. Jadi jangan ikut" ucap Mikhael

"Pa!" 

"Jangan ikut" peringati Mikhael sekali lagi

UNFRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang