25. Disappointed

1.1K 223 28
                                    

Kepala Giselle terasa sakit ketika ia membuka matanya, pandangannya agak buram saat melihat ke langit-langit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kepala Giselle terasa sakit ketika ia membuka matanya, pandangannya agak buram saat melihat ke langit-langit. Aroma yang tidak biasa langsung masuk ke indra penciumannya. Ingatan Giselle terakhir ia bertemu Kiran di kantor dan tiba-tiba terjatuh.

Giselle mengangkat tangannya dan mendapati tangannya sudah tersambung dengan selang infus. Giselle tau kalau sekarang dia berada di rumah sakit.

"Gi"

Tangannya di genggam, Giselle langsung mendapati Nadeen yang berada di sampingnya. Dia harusnya senang karena Nadeen disini, tapi mengingat bagaimana Nadeen selama seminggu tidak pernah menghubunginya membuat rasa kecewanya lebih besar.

"Kiran dimana?"

Nadeen terdiam, dahinya berkerut bingung kenapa Giselle justru menanyakan Kiran.

"Kiran?"

"Hm, Kiran dimana?"

"Kenapa lo cari dia?"

"Saya tidak harus memberitahu masalah pribadi saya ke dokter Nadeen bukan?"

Air wajah Nadeen berubah total, ia tidak menduga jika Giselle memberi jawaban seperti itu. Nadeen menarik tangannya yang sejak tadi menggenggam pergelangan tangan Giselle.

"O-oh. Iya. Saya pergi dulu" ucap Nadeen gagu

Nadeen langsung melangkah mundur saat itu juga dan membalikkan badannya menuju keluar.

"Dokter Nadeen" panggil Giselle

Nadeen berhenti, "Saya boleh minta tolong?" ucap Giselle

"Minta tolong apa?"

Mata Giselle mengarah pada handphone miliknya yang berada di meja tamu, "Boleh saya minta ambilkan handphone saya? Saya harus menghubungi Kiran" 

Nadeen ragu untuk bergerak, ia melepas snelinya. Kini pandangannya fokus pada Giselle, "Kenapa lo cari Kiran?"

"Saya tadi sudah bilang, saya gak harus kasih tau urusan saya ke dokter bukan?" ucap Giselle

"Saat ini gue Nadeen, bukan Dokter Nadeen yang ngerawat lo" ucap Nadeen

Giselle mendengus, "Bukan urusan lo kenapa gue cari Kiran"

"Giselle lo sebenarnya kenapa?"

"Lo yang kenapa?"

"Gue?"

"Iya. Lo harusnya sadar, tapi malah lo nanya kenapa ke gue"

Nadeen mengepalkan tangannya, ia akhirnya menghela nafasnya kasar.

"Jangan hubungi Kiran, lo harus istirahat. Nanti gue kesini lagi" ucap Nadeen dan setelahnya ia benar-benar pergi.

Giselle diam di ranjangnya melihat Nadeen yang pergi begitu saja, matanya mulai berair menahan emosinya sejak tadi.

UNFRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang