Perkiraan Nadeen salah mengenai Giselle, mengira jika Giselle kesulitan hidup di lingkungan baru. Perempuan itu selalu punya cara sendiri untuk dapat beradptasi. Kepribadian extrovert Giselle membantunya dalam berdaptasi di lingkungan baru. Sejak awal harusnya Nadeen tahu kalau dia harus mengkhawatirkan dirinya sendiri untuk tinggal di lingkungan baru, bukan mengkhawatirkan Giselle yang bahkan sudah mengelilingi seperempat negara di dunia.
Tiga bulan tinggal di Swiss, gak buat Giselle hanya diam di rumah. Dia selalu punya cara mencari kegiatan untuk menyibukkan, seperti sekarang Giselle menjadi dosen kontrak di sekolah fashion sebagai sampingan yang sebenarnya masih jadi designer. Bahkan sibuknya Giselle mengalahkan Nadeen, contohnya sekarang saja Nadeen sedang menunggu Giselle menyelesaikan kelasnya.
"Nadeen!!" Panggil Giselle sambil melambaikan tangannya dari jauh dan berlari ke arahnya. Nadeen tersenyum mendapati Giselle berlari ke arahnya.
"Tumben kamu sudah pulang?" Tanya Giselle
"Kamu gak suka?"
"Gak usah mulai perkara, nanya doang lagian"
Nadeen langsung mencium bibir Giselle tepat di lobi kampus. Giselle langsung bereaksi dan memukul Nadeen sangat kuat.
"Gila lo!"
"Sakit Gi" ucap Nadeen dengan ringisan
"Lagian aneh-aneh"
"Gak ada yang peduli juga"
Nadeen langsung menggandeng Giselle, "Iya tapi gak etis"
"Iya-iya. Kamu sekarang suka banget ngajar"
"Do it something new"
"Sampai lebih sibuk dari aku. Jadi kelihatannya kamu yang punya tujuan disini"
"Emang gitu?"
Nadeen dan Giselle berjalan menuju halte bus untuk pulang. Tidak ada kehidupan mewah selama mereka tinggal di Swiss, semua serba sederhana seperti yang Giselle minta.
Bus yang mereka tunggu tiba, keduanya langsung masuk bersama orang-orang telah menunggu. Jam pulang kerja menyebabkan bus menjadi penuh penumpang, Giselle dan Nadeen hanya dapat bisa berdiri sepanjang jalan.
"Tumben hari ini kamu minta di jemput" ucap Nadeen
"Kamu gak boleh pulang sebelum aku, makanya aku suruh kamu jemput"
"Ada apa?"
"Rahasia, tunggu aja sampai rumah"
Pandangan Giselle jatuh pada bayi yang berada dalam stroller di depannya, "Hallo Baby" ucap Giselle gemas
Nadeen menoleh ke arah Giselle karena suara perempuan itu, "What do you think about a kid?" Tanya Giselle pada Nadeen
"Hmm.. they're innocent. But, i don't want have a kid"
KAMU SEDANG MEMBACA
UNFRIEND
FanfictionGiselle really thought she was the one. But before it started, Giselle knew that Nadeen was the best liar she had ever known.