Kiran bersandar menunggu Nadeen di depan apartemen laki-laki itu. Hampir 20 menit Kiran menunggu sepupunya itu untuk mengantarkan undangan pernikahan Sadana dan Jessica dan pastinya ada sesuatu yang perlu dia tanyakan pada sepupunya itu.
Suara dentingan lift membuat Kiran mengalihkan pandangan, dia yakin itu pasti Nadeen. Tak jauh dari posisinya, laki-laki itu sudah berjalan mendekat. Wajah datar dan tidak ramah itu selalu jadi ciri khas Nadeen, tidak pernah sekalipun Kiran melihat Nadeen tersenyum tulus. Tapi ekspresi terkejut Nadeen melihat Giselle cukup membuatnya penasaran ada apa diantara mereka.
Kiran menahan Nadeen dengan langsung menyodorkan undangan sebelum Nadeen membuka pintu apartemennya, "Gue rasa lo tau kalau minggu depan Sadana bakal nikah"
"Gue gak peduli" ucap Nadeen
"Gue gak kaget lo gak peduli, tapi setidaknya lo bisa pura-pura peduli sama sepupu lo"
"Apa yang lo mau?" tanya Nadeen
Kiran tersenyum miring, "Lo cukup pintar juga ya"
"Lo gak bakal nunggu gue, kalau sekedar ngasih undangan itu"
"Lo sebelumnya sudah kenal Giselle kan sebelum di rumah sakit tempo hari itu?"
Nadeen menghela nafas kasar, rahang mengeras.
"Gue kenal sama dia atau nggak bukan urusan lo" jawab Nadeen
Kiran menjetikkan darinya, "Berarti lo kenal dia sebelum itu"
Nadeen gak peduli dengan sepupunya ini yang selalu ikut campur dan ingin tahu urusan orang lain. Meladeni Kiran sama saja membuang waktu bagi Nadeen, ia tidak memedulikan bagaimana respon Kiran.
Laki-laki itu langsung menempelkan access card-nya di pintu apartemennya, "Gue belum selesai"
"Bukan urusan gue"
"Serius? Gue mau medekalarasikan sesuatu, lo gak mau dengar"
"Gue gak peduli dengan deklarasi lo"
"Sekalipun tentang Giselle?" tanya Kiran
Nadeen menatap tajam pada Kiran yang menunjukan ekspresi meremehkan dirinya, "Santai dong bro muka lo, lo kaya sudah mendeklarasikan perang sama gue"
"Giselle, gak suka orang yang banyak gaya"
Kiran tersenyum miring, "Jadi maksudnya Giselle suka sama orang kaya lo? Tapi gue perlu kasih lo Nadeen, 10 tahun itu gak sebentar dan 10 tahun itu gue yang ada untuk Giselle"
Walau Giselle gak pernah cerita apapun tentang Nadeen pada Kiran tapi Kiran tau kalau Nadeen yang membuat Giselle tidak pernah kembali ke Indonesia dan buat perempuan itu juga menutup hatinya sangat rapat pada siapapun.
"Tapi 10 tahun lo untuk dia, apa yang lo dapat?"
Kiran terdiam sebentar dan helaan nafasnya mengisi keheningan antar keduanya, "Tapi gue bukan cowok yang brengsek yang nolak dia dengan alasan gak logis kaya lo"
KAMU SEDANG MEMBACA
UNFRIEND
FanfictionGiselle really thought she was the one. But before it started, Giselle knew that Nadeen was the best liar she had ever known.