Dahi Giselle berkerut ketika cahaya matahari pagi langsung menerpa wajahnya, pelan ia membuka matanya menyesuaikan cahaya yang matanya tangkap. Kepalanya masih sakit karena minum terlalu banyak malam tadi.
Giselle langsung duduk sembari memegangi kepalanya yang sakit, ia meneliti kamar dimana ia tidur. Ini jelas bukan kamarnya, karena baru pertama kali ia lihat. Kamar ini terbilang sangat luas dengan jendela besar.
Terakhir Giselle ingat dia bertemu Nadeen setelahnya dia lupa, tapi Giselle agak ragu jika sekarang dia di rumah Nadeen. Giselle bergegas keluar kamar dan langsung mendapati jalan yang panjang menuju tangga. Giselle berjalan cepat menuju lantai satu. Tampaknya jika Giselle berjalan mengelilingi rumah ini, Giselle bisa saja tersesat karena sangking besarnya.
Giselle mendapati Nadeen di dapur sedang memasak, "Na" seru Giselle
Nadeen membalikkan badanya dan langsung tersenyum ke arah Giselle, "Oh, ternyata kamu sudah bangun"
"Ini dimana?"
"...di rumah aku"
Giselle mengerjapkan matanya, "Rumah kamu?"
Nadeen mengangguk, "Kenapa Gi?"
Giselle melihat dengan seksama ke segela penjuru ruangan yang katanya rumah Nadeen.
"Oh iya, aku baru aja beliin kamu baju." Tunjuk Nadeen
Giselle membuka paper bag yang di tunjuk Nadeen, "Kenapa bajunya formal?"
"Bukannya kamu hari ini ada seminar di sekolah"
Giselle melebarkan matanya, lagi-lagi ia lupa dengan jadwalnya yang satu itu.
"Hampir lupa. Tapi kamu kok bisa tau?" Tanya Giselle
Nadeen terkekeh, "Kayanya cuman aku yang disini perhatian sama kamu" ucapnya bercanda
"Apa sih, aku nanya doang"
"Kamu gak buka pamfletnya?"
Giselle menggeleng, "Pantas aja. Ya udah sana siapa-siapa?" Tambah Nadeen
Giselle berdecak, ia mengalihkan pandangannya dari Nadeen ke arah lain. Pantulan lemari kaca di dapur langsung membuat Giselle melotot.
"Ishh!!"
Dengan cepat Giselle berlari ke arah kamarnya, Nadeen kebingungan kenap Giselle langsung berlari.
"Gi! Kenapa?" Teriak Nadeen
Giselle langsung menutup wajah dengan rambutnya, bagaimana bisa dia bertemu Nadeen dengan penampilan kaya gembel begini. Rambut acak-acakan dan make up yang sudah luntur tidak karuan di tambah bajunya sudah sangat tidak teratur bentuknya. Gimana kalau Nadeen ilfeel melihatnya begitu?!!
Cepat-cepat Giselle masuk ke kamar mandi dan membersihkan dirinya, dia gak boleh berpenampilan begitu lagi di depan Nadeen.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
UNFRIEND
FanfictionGiselle really thought she was the one. But before it started, Giselle knew that Nadeen was the best liar she had ever known.