Giselle kira hari yang melelahkan usai, tapi lihat apa yang dia lihat di depan apartemennya. Disana terlihat jelas Nadeen menatapnya, ia heran di saat dia benar-benar menyerah dengan laki-laki itu justru laki-laki itu terus muncul di depannya.
"Lo ada janji sama dokter Nadeen?" Tanya Kiran yang sejak tadi bersamanya.
Giselle menggeleng, "Gue gak tau kenapa dia kesini"
"Mau gue suruh pulang?" Tanya Kiran
"Gak usah"
Giselle berjalan menghampiri Nadeen dan diikuti Kiran di belakangnya, "Selamat malam dokter Nadeen" sapa Giselle
Nadeen yang masih diposisinya memandang Giselle, kemudian beralih melihat Kiran yang berada di belakanga Giselle.
"Gimana keadaan lo?" tanya Nadeen
Giselle mengangguk, "Saya sudah baik-baik saja. Kiran ngerawat saya dengan baik, saya rasa saya gak ada janji untuk periksa lagikan" jawab Giselle sambil melirik ke arah Kiran
Raut wajah Nadeen langsung berubah, sama hal dengan Kiran. Kiran langsung menoleh pada Giselle sambil tersenyum tipis.
"Gue datang sebagai Nadeen, bukan sebagai dokter lo" ucap Nadeen
Giselle tersenyum tipis, "Ada perlu apa dokter Nadeen kesini?" tanya Giselle
Nadeen menghela nafas pelan, lalu ia menggelengkan kepalanya. "Tidak ada, Selamat malam"
Giselle menahan Nadeen yang sudah melewatinya, "Dokter Nadeen sudah makan malam?" tanya Giselle
"Sel" tegur Kiran
"Dokter Nadeen pasti sudah lama nunggu saya, gimana kalau kita malam di rumah saya?" tawar Giselle
Nadeen mengerutkan keningnya, ia bingung dengan perilaku Giselle yang sangat berbeda. Tidak mungkin Giselle punya kepribadian yang berbeda-beda dengan perubahannya dalam satu waktu.
"Gak masalahkan Ki, lagian dokter Nadeen sepupu lo kan?" tanya Giselle
"Lo tau darimana Nadeen sepupu gue?"
"Kita sudah kenal sepuluh tahun, gue tau apapun tentang lo" jawab Giselle
Kiran berdeham, "Gimana dokter Nadeen?" tanya Giselle lagi
"Maaf-"
"Saya harap dokter gak nolak permintaan saya. Kita juga sudah saling kenal bukan"
Nadeen mengeraskan rahangnya, matanya tajam menatap Kiran yang tersenyum penuh kemenangan. Dia tidak akan mundur karena Kiran satu lengkah di depannya, "Oke" jawab Nadeen
Giselle tersenyum lebar dan langsung membukakan apartemennya mempersilahkan tamunya masuk, "Malam ini biar saya yang masak, kalian tunggu aja" ucap Giselle yang langsung buru-buru ke dapur.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNFRIEND
FanfictionGiselle really thought she was the one. But before it started, Giselle knew that Nadeen was the best liar she had ever known.