#5 disuruh cari calon!

245 19 2
                                    


Daffin duduk santai ditaman rumahnya . Disana ia duduk disebuah kursi bersama neneknya. Diatas meja ada beberapa makanan dan minuman. Itu adalah kebiasaan Daffin dan neneknya setiap pagi sebelum berangkat kerja.

"Gimana? Kamu udah cari calon." Tanya neneknya tiba-tiba lalu menyeruput air yang masih sedikit berasap itu.

Daffin mengerutkan keningnya. Daffin yang tadinya ingin meminum airnya, kembali menyimpan gelas diatas meja.

"Katanya mau cari calon! Nenek ini udah tua. Nenek butuh orang yang bisa jagain, nenek. Apalagi kamu kerja kadang pulang larut malam. Nenek sendirian dirumah! Kamu nggak kasian sama, nenek? Kalo kamu nikah, nenek'kan jadi ada temennya. Apalagi kalo kamu punya anak, pasti nenek nggak kesepian lagi." Lanjutnya.

Daffin merasa serba salah. Menikah bukan hal gampang. Kecocokan itu harus. Tapi, neneknya selalu memintanya untuk segera menikah.

"In shaa allah, nek, Daffin usahain secepatnya. Kalo nenek ngerasa kesepian, nanti biar Daffin cari asisten rumah tangga yang mau nginep. " usul Daffin.

"Nggak usah! Sayang uangnya. Lebih baik kamu simpen untuk kamu nanti."

Daffin menarik napasnya pelan"Maafin Daffin, ya, nek! Daffin belum bisa penuhin keinginan, nenek! Tapi, Daffin usahain secepatnya! " Terangnya sambil memegang tangan neneknya yang ada diatas meja.

"Iya! Yaudah, minum dulu airnya. Nanti keburu nggak enak."

Daffin tersenyum, lalu langsung menyeruput minumannya. Namun, pikirannya masih tidak lepas dari kata menikah.

***

Hari ini Abisha tidak pergi kemana-mana. Karena kemarin merupakan hari terakhir PKL dilaksanakan. Sedih, itulah yang mereka rasakan! Hampir 3 bulan berada disana. Mereka mendapatkan banyak pengalaman disana.

Hari ini, mereka diliburkan karena besok akan datang kesekolah untuk melakukan vaksin sebelum masuk sekolah .

Abisha pagi ini membantu bundanya beres-beres. Mulai dari menyapu, mencuci piring, mengepel dan bagian masak, bundanya. Pukul 8 pagi, bundanya pergi bersama Abizar kesekolah. Ya, Abizar sudah masuk Tk dan akan masuk sd tahun depan.

"Kak, bunda berangkat dulu, ya. Nanti kalo mau keluar jangan lupa kunci rumah." Ingat Dewi sambil mengiring tangan Abizar keluar dari rumah.

Abisha yang tadinya menyiram bunga lalu mendekat kearah bundanya yang berada didepan rumah.

"Iya, bun." Abisha mengalihkan pandangannya kepada, Abizar "Wah, udah ganteng. Sini, cium kakak dulu." Lanjutnya sedikit menyamakan posisinya dengan, Abizar.

"Nggak mau! Kakak bau." Dewi terkekeh mendengar tuturan, Abizar.

"Heh, sembarangan."

Memang Abisha belum mandi. Begitulah Abisha kalau libur, rasanya malas mandi . Kadang ia akan mandi sekitar pukul 10 pagi atau mau salat Dzuhur. Sekarang saja penampilannya sedikit berantakan. Hijabnya saja sudah tidak berbentuk lagi.

"Kakak'kan belum mandi! Nanti kalo izar cium kakak, izar ikutan bau." Tambahnya.

"Kakak wangi, kok ." Sanggahnya sedikit terkekeh.

The Doctor [End]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang