#31 ketemu Danil

125 11 0
                                    


"Astaghfirullah," ucap Daffin kaget ketika seseorang menepuk pundaknya begitu kuat dari belakang.

Daffin melihat kebelakang dan disana sudah berdiri Fahri yang sedang tertawa puas.

Fahri terkekeh,"Gitu aja kaget,"

"Gimana nggak kaget? Kamu dateng-dateng bukannya nyapa malah ngagetin orang."

"Maaf-maaf."

Daffin memandangi temannya penuh selidik. Temannya kali ini terlihat sangat bahagia.

Fahri yang melihat Daffin seperti itu, menaikkan satu alisnya,"Kenapa?"

"Kamu ada kabar baik?"

Fahri tersenyum lalu mengangguk mantap.
Daffin ikut tersenyum," Diterima?" tanya Daffin.

"Alhamdulillah," jawab Fahri tersenyum bahagia.

Daffin ikut tersenyum lalu merangkul Fahri" Selamat, ya. Nanti jangan lupa undangannya."

"Siap!"

"Kapan kamu ngelamar, Wulan?"

"Semalam."

"Owh ... Yaudah, selamat kalau gitu. Akhirnya, temen saya yang satu ini mengakhiri masa jomblonya. Jangan lupa ngundang loh nanti."

"Jomblo-jomblo. Saya nggak ngerasa jomblo. Lagian bukan mengakhiri masa jomblo tapi lajang."

Daffin hanya tertawa, namun sama saja pikirnya.

***

"Kak, kita mau kemana?" tanya Abisha.

Mereka sudah berada didalam mobil. Kata Daffin, ia hari ini mau mengajak Abisha keluar. Abisha sempat menolak, karena tidak tega meninggalkan nenek sendiri dirumah. Namun, kata nenek dia akan baik-baik saja dan malah menyuruh Abisha pergi bersama, Daffin.

"Kita ketempat makan. Selama menikah, kita belum pernah pergi atau makan diluar.  "

"Owh ...,"

Abisha mengalihkan pandangannya keluar.  Mobil sudah jauh bergerak. Entah kenapa, Abisha jadi rindu keluarganya.
Daffin melihat Abisha yang menampilkan wajah sedih.

"Abisha kamu kenapa? Kamu nggak mau ya, kalo pergi ketempat makan?"

"Nggak, Abisha mau." jawab Abisha sedikit tersenyum.

"Terus kenapa kaya sedih gitu mukanya? Kamu lagi ada masalah, atau kamu lagi kangen sama keluarga kamu?"

"Nggak, Abisha cuman mikir aja, udah lama nggak ketemu bunda, ayah, adik-adik Abisha."

Daffin mengusap pucuk kepala Abisha sambil tersenyum,"Kalo kamu kangen, kamu bisa main kesana."

Abisha hanya tersenyum. Tidak lama mobil terparkir dihalaman tempat makan. Abisha dan Daffin turun lalu melangkah kaki masuk kedalam.

Mereka duduk disalah satu meja. Daffin memanggil pelayan dan memesan makanan sesuai dengan kemauan, Abisha.

"Ini Dinner pertama kita diluar," tutur Daffin.

Memang selama menikah, mereka belum pernah makan berdua diluar. Bukan apa, Abisha cukup mengerti dengan posisi Daffin yang sibuk bekerja.

"Iya ...,"

"Silahkan ...," ucap Seorang pelayan mengantarkan makanan mereka.

"Makasih, mbak." ucap Abisha tersenyum ramah dan dibalas anggukan oleh pelayan tersebut.

"Makan yang banyak supaya cepet gedenya."

Abisha memandang Daffin yang tersenyum kepadanya.

"Udah gede."

The Doctor [End]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang