Assallamuallaikum,
Aku Abisha Thalita. Umur aku 17 tahun. Sekarang aku duduk dikelas 12 SMK.
Aku mempunyai 2 adik yaitu Adeeva dan Abizar. Kami tiga bersaudara dan aku merupakan anak pertama.
Ayahku bekerja disebuah kantor sedangkan ibuku hanya ibu rumah tangga biasa.Kata teman-temanku, aku orangnya pendiam dan pemalu. Bahkan aku pernah dikatakan sebagai cewek yang cuek dan kurang peka.
Sebenarnya aku bukannya cuek atau nggak peka. Cuman ya kurang menunjukkan aja. Lebih baik peduli sama seseorang tampa sepengetahuannya, menurutku. Dan aku orangnya juga sulit untuk bergaul. Aku memiliki banyak teman. Ya... tapi yang paling sering bersamaku nggak banyak. Paling satu atau dua orang. FITRI. Dia adalah bestieku ketika aku disekolah. Kepribadian yang aktif membuatnya jadi mudah bergaul. Dia sudah memiliki pacar bernama, Riki. Cukup langgeng, mereka sudah pacaran dari Smp sampai sekarang. Tidak sepertiku yang masih jomblo dan bahkan belum pernah pacaran sebelumnya. Bukan karena tidak laku! Namun, entah kenapa awalnya aku ngerasa kalo pacaran itu nggak ada gunanya. Dan sekarang, semangkin aku dewasa aku jadi paham dan mengerti bahwa dalam islam itu, pacaran tidak diperbolehkan dan itu yang menyakinkanku untuk tidak pacaran.
***
Aku Daffin Faaz Ilman. Aku seorang dokter yang kini telah bekerja di rumah sakit Anggrek. Setelah lulus kuliah aku langsung bekerja disana. Umurku 23 tahun hampir 24 sih . Aku merupakan anak tunggal. Sebenarnya dulu aku mempunyai adik, namun meninggal karena suatu penyakit ketika usianya 5 tahun. Kedua orang tuaku telah meninggal sewaktu aku masih disekolah dasar.
Sekarang aku tinggal dirumah nenek. Setelah kejadian yang menimpa kedua orang tuaku. Aku dibesarkan oleh Nenek dan kakekku. Namun beberapa tahun yang lalu Kakekku meninggal. Kini aku hanya tinggal bersama nenek berdua.
***
Aku Atharrazka . Umurku 18 tahun. Sekarang aku duduk dikelas 12 SMK. Aku duduk dikelas yang sama dengan, Abisha. Aku termasuk orang yang pendiam. Bahkan jarang berbicara. Mungkin, sampe-sampe temanku pada heran.
•••••••••°°°°°°°•••••••••°°°°°°°•••••••••°°°°°°°••••••••°°°°°°
Sedang belajar bagaimana caranya menjadi kuat sendirian, menyadarkan diri, bahwa kita juga tidak selalu bisa melibatkan orang lain dalam masalah kita atau menjadi mereka pundak sebagai tempat kita bersandar.
Sedang belajar mencoba untuk tidak menjelaskan apapun supaya mereka bisa mengerti keadaan kita. Mencoba membiarkan mereka berpikir berdasarkan mindset yang ada dalam diri mereka.
Sebuah kesalahan memang, tapi mencoba membuat mereka mengerti belum tentu benar-benar bisa membuat mereka bisa mengerti.
Cukup tuhan, karena untuk mengharapkan seorang manusia bisa mengerti kita itu susah, memang ada kalanya, tapi tidak selalu.
NEXT...
Buka part selanjutnya, ya^¿^!
KAMU SEDANG MEMBACA
The Doctor [End]✔
Teen Fiction"Deg-degan?" tutur Daffin tiba-tiba. Abisha hanya bisa mengerutkan dahi. Binggung, sedari tadi dokter tersebut selalu nyerocos. "Kedengaran loh suara jantung kamu sampe sini. Kamu tau, kalo seseorang merasa deg-degan itu, mungkin saat itu ia lagi k...