Abisha, Daffin dan nenek sedang berada diruang tamu sambil menonton televisi. Sungguh Abisha masih merasa canggung. Abisha hanya menjawab seperlunya saja jika neneknya bertanya. Sesekali ia juga ikut tertawa mendengar Daffin dan nenek bercerita.
"Kalian kapan mau bulan madu?"tiba-tiba pertanyaan itu keluar dari mulut Nenek.
Daffin melihat kearah Abisha yang duduk disampingnya. Terlihat jelas, bahwa istrinya itu sedang kelihatan binggung.
Daffin terkekeh,"Istri Daffin masih bocil, nek. Nggak ngerti dia yang kaya gitu."
Abisha mulai kesal. Tidak suka mendengar Daffin yang memanggilnya bocil.
"Kamu ini," balas Nenek yang juga tertawa.
"Abisha, kamu harus sabar-sabar ngadepin, Daffin. Anaknya memang suka jahil dari kecil."
"Iya, nek!" Jawab Abisha sedikit tersenyum.
"Daffin nggak jahil, nek ...!"protes Daffin.
"Um, masa?" Tutur neneknya sedikit tertawa. Membuat Abisha juga ikut tertawa.
"Nenek gitu!" Kesal Daffin.
"Kaya anak kecil aja kamu. Yaudah, nenek mau istirahat kekamar. Udah mau Isya. kalian jangan lupa Salat."
"Iya, nek."
Neneknya langsung menuju kekamar. Sedangkan Daffin mengajak Abisha untuk keatas pergi kekamar.
"Yuk," ajak Daffin mengenggam tangan, Abisha. Abisha mengikuti langkah Daffin menuju kamar. Kenapa Abisha sekarang merasa gugup.
"Kamu kok diem terus dari tadi?"
"Abisha cuman masih belum terbiasa aja. Canggung!"
Daffin membawa Abisha duduk disofa panjang kamarnya. Memandang lekat wajah istrinya yang tampak gelisah.
"Kenapa Kaya gelisah gitu?"
"Nggak, Abisha cuman masih nggak biasa aja disini. Itu aja, kok."
"Kirain mikirin bulan Madu!"ucap Daffin sengaja ingin melihat tanggapan, Abisha.
Rasanya Abisha ingin bertanya apa itu bulan madu. Jujur, ia tidak tau. Makanya tadi dia hanya diam dan memikirkan apa makna kata itu. Abisha memang sudah beberapa kali baca dinovel dan menemui kata bulan madu. Namun, untuk artinya ia masih belum paham.
"Bulan madu itu apa?" Tanyanya ragu-ragu.
Daffin terkejut, ternyata Abisha benar-baner tidak tau.
"Cek google aja."jawab Daffin tersenyum jahil. Abisha memandang Daffin heran.
Abisha hanya diam. Lalu terdengar bunyi Azan Isya.
"Bapak salat dimana?"
"Disini aja."
"Biar Abisha yang siapin. Bapak langsung wudhu aja."
Abisha langsung bangkit dan langsung menuju satu lemari untuk mengambil sajadah dan Perlengkapan salat lainnya. Sedangkan Daffin hanya bisa tersenyum, dan langsung menuju toilet untuk berwudhu.
Abisha langsung merentangkan sajadah untuk, Daffin. Hari ini Abisha tidak salat dikarenakan sedang haid. Abisha menyimpan sarung dan baju koko diatas kasur. Abisha berjalan menuju Kursi panjang dan mengambil hpnya yang ada dalam tas.
Abisha browsing digoogle mencari arti kata bulan madu. Abisha mengangguk-angguk membuka satu halaman yang menjelaskan bahwa itu adalah kegiatan saling kenal mengenal satu sama lain setelah menikah.
"Owh, kirain apaan." Gumam Abisha.
Tidak lama Daffin keluar dengan rambut yang basah karena air wudhu. Abisha tidak bisa menyanggah, bahwa suaminya itu memang tampan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Doctor [End]✔
Novela Juvenil"Deg-degan?" tutur Daffin tiba-tiba. Abisha hanya bisa mengerutkan dahi. Binggung, sedari tadi dokter tersebut selalu nyerocos. "Kedengaran loh suara jantung kamu sampe sini. Kamu tau, kalo seseorang merasa deg-degan itu, mungkin saat itu ia lagi k...