#26 Manja

205 12 0
                                    

Abisha saat ini sedang berada didapur menyiapkan sarapan pagi. Jam menunjukan Sekitar pukul setengah 6 pagi. Abisha sebenarnya belum terlalu bisa masak. Namun, jika tidak masak, merasa tidak enak. Apalagi ini dirumah suaminya. Kemarin nenek juga sempat mengajarinya masak.

Abisha pagi ini hanya memasak nasi goreng. Kadang ia geli sendiri melihat masakannya. Entah kenapa, Abisha merasa masakannya itu tidak enak.

"Kamu masak?"tanya Daffin tiba-tiba.

Abisha menoleh kesumber suara. Terlihat Daffin sudah duduk ditempat makan.

"Iya,"

"Keciuman sampe keatas baunya. Pasti enak."

Abisha tersenyum geli. Kenapa rasanya ingin tertawa. Dari rupa memang tidak terlalu buruk. Tapi rasa? Menurut Abisha juga tidak terlalu buruk. Tapi, entah kenapa Abisha tidak percaya diri. Rasanya merasa insecure kalo masalah masak.

Abisha mematikan kompor dan menyimpan nasi goreng tersebut kedalam sebuah tempat. Lalu berjalan membawanya kemeja makan.

"Udah boleh makan?"tanya Daffin ketika melihat Nasi itu sudah dihadapannya.

"Nanti," balas Abisha

Ia kembali kebelakang dan membersihkan tempat yang kotor.

"Udah laper!" Keluh Daffin seperti anak kecil.

"Mandi dulu aja, kak."suruh Abisha yang sibuk mencuci peralatan masak.

Daffin mendekati Abisha, melihat apa yang dilakukan istrinya. Sungguh hijabnya sangat menganggu pekerjaan istrinya.

"Kenapa nggak buka hijab aja. Kan dirumah. Jadi ribetkan cuci piringnya."

"Nggak papa. Abisha udah biasa kaya gini."

Abisha menyimpan peralatan ditempat semula. Ia mengelap tangannya yang basah. Sedangkan Daffin masih setia menunggu istrinya. Hanya bantu melihat.

"Udah siang,kak! Kok belum mandi? Bukannya kata kakak hari ini udah masuk kerja?"

Daffin hari ini memang sudah masuk kerja. Ia hanya mengambil cuti beberapa hari.

"Temenin," pinta Daffin.

Daffin hanya membuat Abisha kesal, Pagi-pagi buta. Padahal Pekerjaan Abisha masih banyak.

"Kak, tapi kerjaan Abisha masih banyak."

"Kan ada pembantu. Yuk," Daffin manarik tangan Abisha begitu saja.

"Kak, tunggu. Abisha tutup nasinya dulu."

Daffin melepas tangan, Abisha. Abisha berjalan menuju meja makan dan menutup nasi goreng yang ia buat. Abisha kembali menghampiri, Daffin.

Daffin tersenyum lalu mengambil tangan Abisha dan langsung membawanya naik keatas. Entah kenapa Daffin jadi ingin selalu bersama, Abisha.

"Kak, berangkatnya nanti jam berapa?" Tanya Abisha mereka baru saja masuk kedalam kamar.

"Jam tujuh. Yaudah, Aku mandi dulu."

Abisha mengangguk. Daffin langsung menuju toilet dan mandi. Sedangkan Abisha menyiapkan baju untuk, Daffin. Abisha berjalan menuju lemari dan mulai memilih-milih baju. Cukup lama Abisha memandangi dalam lemari. Binggung mau memilih yang mana. Jujur, Abisha belum mengerti dan masih belajar. Abisha mengambil kemeja berwarna putih, dengan celana berwarna hitam. Kalo salah, nanti Daffin bisa mengantinya pikir, Abisha.

"Ok, yang ini aja, deh!"

Abisha berjalan menuju kasur dan menyimpan baju Daffin disana. Ia melirik kearah toilet, masih terdengar bunyi percikan air didalam. Abisha mengambil hpnya yang ada dimeja samping kasur. Membuka medsosnya untuk mengetahui sedikit informasi.

The Doctor [End]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang