●●●□□□●●●
Selamat tinggal oktober
Kenangan baik yang kau berikan akan selalu kukenang dan kenangan buruk yang kau hadirkan akan aku jadikan pelajaran untuk menjalani kehidupan selanjutnya.
Kau banyak mengajarkanku tentang kehidupan, dimana kata sabar dan ikhlas menjadi teman. Aku harap pengalaman yang kau berikan bisa menjadi patokan untuk aku, agar tidak terjerumus kedalam masalah yang sama dimasa yang akan datang!Senin, 1 November 2021
●●●□□□●●●
Abisha baru saja pulang dari sekolah. Ia bergegas menuju kamar untuk menganti seragam sekolahnya. Setelah selesai, ia keluar dan pergi kekamar bundanya untuk melihat, Abizar. Ya, Abizar sedang demam dari semalam.
Abisha langsung masuk kekamar Dewi yang terbuka lebar. Abisha lihat, bundanya sedang duduk disamping Abizar yang tertidur dikasur.
"Bunda," Panggil Abisha sambil menghampiri bundanya.
Dewi menoleh," Kamu udah pulang! Udah makan?"
" Belum, Ata mau liat Abizar dulu. Gimana, bun? Apa panasnya udah turun?" Tanya Abisha.
" Belum, tadi juga udah dikompres tapi panasnya nggak turun-turun."
" Kenapa nggak dibawa kerumah sakit aja,bun." Saran Abisha.
Abisha merasa sedih jika melihat keluarganya berkondisi seperti itu. Lebih baik ia saja yang menanggung semua itu, pikirnya. Apalagi adiknya masih kecil. Walaupun hanya demam, tapi mendengar Abizar selalu mengigau yang tidak jelas, membuatnya merasa kasihan. Mungkin saja semalam bundanya juga tidak terlalu nyenyak tidur.
" Bunda udah telpon dokter buat kesini. Yaudah, kamu makan dulu. Nanti kalo dokternya udah sampai kabarin, bunda."
" Iya, bun."
" Adik kamu Deeva udah pulang?"
" Kayanya tadi belum deh, bun."
" Yaudah,"
" Ata keluar dulu ya,bun. Nanti kalo bunda butuh sesuatu panggil aja."
" Iya,"
Abisha langsung keluar dan menuju dapur. Ia langsung makan siang. Dimeja makan sudah siap semua. Hanya tinggal makan. Abisha bangga dengan Dewi! Meski sibuk, Dewi selalu melaksanakan kewajibannya dengan baik. Apalagi Abizar sekarang sedang demam. Dewi masih sempat untuk memasak.
" Kak," Tegur Adiknya Deeva. Deeva langsung duduk lalu mengambil piring untuk makan.
" Kamu udah lama sampenya?"
"Baru, kok!"
" Izar gimana? Udah sembuh?"Tanya Deeva.
" Belum," Jawabnya disela-sela makan.
" Kacian banger sih adikku yang satu itu. Nggak seru deh rasanya dirumah! Nggak ada temen ribut . " keluhnya.
Abisha hanya geleng-geleng. " Bunda dikamar ya, kak?" Lanjut Deeva.
" Iya, kenapa?"
"Ooo, nggak!" Balasnya.
Beberapa menit kemudian, Abisha dan Deeva selesai makan. Abisha langsung merapikan bekas mereka makan. Abisha membawa piring ketempat cuci piring dan langsung mencucinya. Sedangkan Deeva entah pergi kemana.
Setelah selesai, Abisha melihat Deeva keluar dari kamar bundanya.
" Deeva," Panggil Abisha
" Iya, kenapa? Ada apa? Dan mengapa?" Tanyanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Doctor [End]✔
Teen Fiction"Deg-degan?" tutur Daffin tiba-tiba. Abisha hanya bisa mengerutkan dahi. Binggung, sedari tadi dokter tersebut selalu nyerocos. "Kedengaran loh suara jantung kamu sampe sini. Kamu tau, kalo seseorang merasa deg-degan itu, mungkin saat itu ia lagi k...