#23 salam perpisahan

143 11 2
                                    

Hari ini Abisha dinyatakan lulus dengan nilai cukup baik. Ia mendapatkan peringkat 5 dari 3 kelas jurusannya. Cukup membanggakan.

Hari ini ia datang bersama kedua orang tuanya. Tidak terkecuali, Abizar. Sedangkan Deeva sekolah.

Hari ini adalah hari perpisahan. Sedih, hanya suasana haru menyelimuti mereka.
Abisha berpelukan dengan teman-temannya. Mengucapkan selamat dan salam perpisahan. Benar-benar suasana yang akan ia rindukan.

"Guys ...." ucap Amanda yang sudah meretangkan tangannya untuk memeluk ke 3 sahabatnya.

"Aaaaaa... sedih." renggek mereka barengan.

Keempat gadis mengunakan kebaya itu berpelukan dengan airmata yang sama-sama luruh.

"Sedih banget guys gue hari ini. Hari ini hari terakhir kita sekolah. Gue pasti bakal kangen masa-masa kita."tutur Amanda sambil mengusap airmatanya.

Tanggis mereka hari ini bukan hanya tanggis kesedihan, melainkan kebahagian. Dimana, mereka akan menumpuh usia dewasa. Masa depan juga sudah didepan mata, semua akan sibuk menuju apa yang mereka rencanakan.

"Gue harap, kita sering-sering ketemuan, kasih kabar." tutur Aurin.

"In shaa allah. Nanti jangan lupa datang kepernikahan aku, ya ...  guys. Harus dateng loh ya ...!"

"Lo beneran nikah, Fit?" tanya Aurin sedikit kaget.

Fitri mengangguk sambil sedikit tersenyum.
Abisha yang mendengar kata menikah, huh, jantung berasa menari-nari didalam tubuhnya. Entah kenapa ia jadi ingat, Daffin.

"Kita pasti dateng."

"Aku harap, kita nggak akan saling lupa satu sama lain. Kalian tau, walau kita hari ini perpisahan disekolah, namun bukan berarti diluarnya kita juga akan berpisahkan? Aku juga berharap nanti kita sering-sering raunian, chet digrup, becanda." tutur Fitri sedikit sedih.

"Guys, aku minta maaf kalau selama ini mungkin aku banyak salah. Aku hanya berpesan, semangat mengapai mimpi kalian dan besok adalah hari baru untuk kita. Hari dimana kita sudah berhenti menjadi siswa dan siswi. Dan selamat buat kalian atas kelulusannya."tutur Abisha, jujur hatinya begitu sedih. Terlalu banyak kenangan disini.

"Gue sayang kalian." ucap Aurin tiba-tiba kembali merangkul temannya.

"Kita juga,"

"Foto dulu, yuk. Kenang-kenangan!"

Mereka meminta bantuan teman sekelasnya untuk mengambil foto mereka. Mereka membuat beberapa gaya. Setelah selesai mereka kembali berkumpul dan mengchek hasil fotonya.

"Gue bakal cuci nanti buat pajang dikamar gue, dengan caption Crazy friend!"

"Kalo gue BFF aja." tutur Aurin.

"Kirim digrup ya, nanti." Suruh Fitri.

"Siap," balas Amanda.

"Sha, lo lanjut kuliah?" tanya Aurin.

"In shaa allah." jawabnya tersenyum.

"Dimana, siapa tau kita satu kampus. Gue sama Aurin ngambil jurusan sama."

"Kalo jadi mungkin diluar kota."

***

"Abisha," panggil Azka.

Abisha yang masih mengobrol dengan keempat temannya menoleh kebelakang.

"Sha, kita kesana dulu ya ambil minum." Pamit ketiga temannya. Sebenarnya temannya sengaja untuk meninggalkan Azka dan Abisha berbicara berdua.

The Doctor [End]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang