Selasa, 16 November 2021
Daffin baru saja sampai dirumah sakit. Ia baru saja menjemput neneknya yang katanya ingin menjengguk, Abisha. Mereka berjalan menuju ruangan, Abisha. Namun, ketika sampai disana, sudah tidak ada siapa-siapa lagi selain suster yang sedang merapikan bekas infusan. Mungkin itu bekas, Abisha. Suster tersebut melirik sambil sedikit tersenyum, lalu kembali merapikan alat-alat yang ada disana.
" Loh, fin, kok tempatnya udah dirapiin? Abisha udah pulang?"
Daffin melirik jam dinding yang ada disana. " Masih pukul 7 pagi. Apa dia memang sudah pulang?" Batin Daffin.
Padahal Daffin hanya pergi menjemput neneknya. Tidak sampai 1 jam dan sekarang wanita itu entah kemana.
" Nggak tau, nek!"
" Sus, pasien disini kok nggak ada? Apa dia sudah pulang." Tanya Daffin.
" Belum, dok, tadi katanya mau pergi kelaut yang ada dibelakang rumah sakit."
" Owh, terima kasih."
Suster tersebut mengangguk lalu pergi keluar, karena ia sudah selesai merapikan ruangan, Abisha.
" Yaudah, nenek tunggu disini. Daffin samperin Abisha dulu."
" Iya..."
Daffin keluar dan langsung menuju laut yang ada dibelakang rumah sakit. Cukup unik memang.
Daffin sudah berada disana, dilihatnya seorang wanita yang tengah duduk sambil memandangi laut. Daffin melangkah dengan pelan supaya tidak ketahuan. Disana pemandangannya memang indah.
Daffin langsung duduk disamping Abisha sekitar satu meter. Abisha yang sadar langsung menoleh kesamping kanannya.
Dalam hati ia sedikit mengeluh, kenapa harus ada dokter itu? Abisha kembali menatap kearah laut . Abisha suka alam, menikmati alam dalam kesunyian itu bisa membuat pikirannya jadi plong, menurut Abisha.
" Kirain udah pulang? Kamu ngapain disini?" Tanda Daffin.
" Cari udara segar." Jawab Abisha dengan mata masih fokus kearah laut.
" Kamu suka laut?"
" Iya!"
" Pantai?"
" Abisha suka semua."
" Termasuk saya?"
" KECUALI DOKTER DAFFIN."
Daffin sedikit terkejut. Walaupun ia yakin bahwa Abisha hanya bercanda.
" Kamu masih marah? Saya semalamkan udah tidur diluar."
" Abisha nggak ada ngomong."
" Yaudah, nanti saya ajak jalan deh kepantai, tapi jangan cuek-cuek lagi! Mau?"
Abisha mengeleng, sekilas ia melirik Daffin yang menatapnya tampa ekspresi. Abisha tidak peduli, dia mau marah atau gimana. Intinya Abisha ingin menjauhi dokter Daffin.
" Kenapa? Semalam aja kamu banyak bicara. Kenapa sekarang jadi cuek lagi? "
" Abisha lagi puasa ngomong."
" Yaudah, tapi kamu balik kekamar kamu lagi, ya. Disana ada nenek, mau jengguk kamu katanya."
" Nenek?"
" Iya, Nenek kamu. Yaudah, yuk." Ajak Daffin sambil bangkit dari duduknya.
Abisha berdiri dan langsung melangkahkan kakinya menuju kamarnya. Ia sama sekali tidak menghiraukan, Daffin. Abisha tau dia tidak sopan, Abisha juga tidak tau kenapa sikapnya jadi begitu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Doctor [End]✔
Fiksi Remaja"Deg-degan?" tutur Daffin tiba-tiba. Abisha hanya bisa mengerutkan dahi. Binggung, sedari tadi dokter tersebut selalu nyerocos. "Kedengaran loh suara jantung kamu sampe sini. Kamu tau, kalo seseorang merasa deg-degan itu, mungkin saat itu ia lagi k...