Part 8

4.1K 326 0
                                    

Besoknya Rafael kembali ke rumah Momo. Rafael meluangkan waktu cutinya untuk Momo.

Kemarin Rafael dirumah Momo hanya bermain bersama para sahabat Momo. Gak ada kesempatan ngobrol sama Momo.

Momo baru mau mandi saat Rafael datang. Ia masih pakai baju tidurnya. Celana pendek dan kaos kebesaran.

"Pagi..." Sapa Rafael saat Momo membukakan pintu. Tanpa ragu Rafael merangkul dan mengecup kening Momo. Momo yang gak biasa cukup kaget menerima kecupan itu.

"Iih..kak El,Momo belum mandi" sungut Momo mendorong Rafael. Rafael tertawa kecil.

"Jadi kalo udah mandi boleh,ya?!"goda Rafael.

"Gak juga." Sahut Momo sambil berjalan masuk ke ruang tamu.

"Duduk dulu,kak! Momo mau mandi dulu!"

"Aku bawa sarapan."kata Rafael menunjukan bungkusan yang dibawanya.

"Kamu mandi,aku siapin sarapannya!" Kata Rafael.

Walau baru beberapa kali ke rumah Momo,Rafael sudah nggak canggung ke dapur Momo. Kemarin pun dia membantu menyajikan makanan di dapur Momo.

Setelah menyajikan sarapan di meja,Rafael duduk di sofa sambil memeriksa email-nya. Walau sedang cuti,tapi Rafael nggak melewatkan sedikitpun perkembangan perusahaannya. Email penting tetap masuk ke email-nya.

Momo selesai mandi,mendapati Rafael sedang serius membaca email-nya. Momo duduk di sebelahnya,Rafael masih membaca email-nya. Rafael merangkul pinggang Momo agar bersandar padanya.

"Katanya cuti?" Sindir Momo.
"Iya cuti. Tapi beberapa hal penting tetap masuk ke aku."sahut Rafael.

"Percuma dong cuti?"

"Ya nggak percuma,dong. Kan aku masih bisa temuin kamu sekarang." Jawab Rafael sambil memasukkan Hp nya ke saku celana.

"Ayo sarapan!" Ajak Momo.
"Peluk dulu!" Pinta Rafael. Momo mendelik dengar permintaan Rafael.

"Gak usah mendelik gitu! Aku cuma minta peluk!" Kekeh Rafael.

Ia menarik Momo ke pelukannya. Momo ragu mau melingkarkan tangannya di pinggang Rafael. Rafael menarik lengan Momo agar memeluk pinggangnya. Rafael tau Momo masih canggung.

"Mmh..wangi.."desah Rafael sambil mencium rambut Momo.

"Udah ah..ayo sarapan! Momo lapar"
Mereka duduk di meja makan menikmati sarapan mereka.

"Gpp kan aku temani kamu kerja?" Tanya Rafael.

"Gpp. Asal jangan bosan aja! Gak ada ruangan AC pula"

"Nggak lah. Malah aku bisa puas lihatin kamu."

"Ntar illfeel loh lihat Momo kelamaan. Apalagi kalo udah belepotan, keringatan " kekeh Momo.

"Udah pernah kan lihat kamu belepotan."

"Mo-nyet... ayo berangkat!" Panggil Kiki yang biasa menjemput Momo kerja.

"Ehh..ada Kak El. Lo kerja gak,Mo?"tanya Kiki saat mendapati Momo lagi sarapan dengan Rafael.

"Kerjalaah...ntar di pecat gw gak kerja. Dah sarapan Lo?" Sahut Momo.

"Udah tadi disiapin nasi uduk. Ini mama beliin Lo juga. Tapi kayaknya sarapan Lo lebih enak. Nasi uduk Lo buat gw aja,deh." Kata Kiki.

"Ehh..enak aja! Mama kan beliin buat gw. Bawa sini!"sahut Momo.

Kiki ikut duduk di meja makan.

"Kak El,cobain ini nasi uduk enak loh!" Kata Momo membuka bungkusan nasi uduknya.

MO n ELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang