Part 12

3.6K 289 0
                                    

Rencana Momo dan para sahabatnya ke Merbabu di percepat. Gak seperti waktu yang disepakati sebelumnya.

Semua karena rayuan Momo. Momo bilang lagi jenuh banget. Teman-temannya gak ada yang curiga. Momo tetap Momo yang ceria di depan mereka.

Saat di tanya kemana Rafael,Momo bilang Rafael lagi tugas luar. Benar memang Rafael sedang tugas luar,tapi biasanya saat tugas luar mereka selalu berhubungan lewat telpon. Kali ini tidak. Momo sering mematikan HP nya. Dinyalakan sebentar sampai pesan dari Rafael masuk,lalu dimatikan lagi.

****

Mereka tiba di stasiun Tugu sore hari. Selama perjalanan di kereta, canda tawa meramaikan perjalanan mereka.
Mereka hanya pergi bertujuh. Tanpa pasangan.

"Bangke Lo,Mo! Kalo gak ada ketek wangi gw Lo mana bisa tidur kalo jauh dari rumah" maki Kiki sambil merangkul Momo.

"Tapi please ya, ketek Lo semprot deodorant dulu! Ogah gw nyium bau ketek Lo!" Sahut Momo.

"Tenang,Mo. Masih ada ketek gw!" Kata Pras yang merangkul Momo di sisi lain. Momo menonjok lengan Pras.

Tawa mereka berhenti saat melihat siapa yang berdiri di pintu keluar stasiun. Rafael. Dengan celana cargo panjang,kaos turtleneck abu-abu dan tas ransel.

Tawa Momo langsung hilang melihat sosok yang dirindukannya. Mereka saling tatap. Seminggu lebih gak ketemu Rafael,kenapa makin ganteng? Apalagi penampilannya sekarang gak jauh sama teman-temannya. Gak kelihatan udah kepala tiga.

"Tuh Mo...kalo ketek yang ini pasti Lo gak nolak,kan?" Sindir Kiki.

"Jelas gw gak nolak,lah! Ini mah jelas banget wangi. Gak kayak ketek Lo!" Sahut Momo sambil menghampiri Rafael seolah gak ada masalah apa-apa.

"Hallo kak...nyampe duluan?" Tanya Momo berakting seolah mereka udah janjian.

Momo gak mau teman-temannya tau apa yang udah terjadi saat ketemu orangtua Rafael. Momo cerita pertemuan itu berlangsung lancar.

"Iya. Baru nyampe." Jawab Rafael.

"Pras,nginep dimana kita?" Tanya Momo mengalihkan perhatiannya dari Rafael.

"Ada losmen dekat Malioboro." Jawab Pras.

Momo sengaja jalan duluan dengan Pras. Meninggalkan Rafael di belakang dengan teman-teman lainnya.

Rafael memperhatikan Momo dari belakang. Terlihat sekali Momo menghindar darinya,tapi gak mau sampai teman-temannya tau.

Pinter sekali aktingnya. Pintar sekali Momo menutupi semua.

"Kak,Lo baik-baik aja sama Momo?" Tanya Abdi yang berjalan di sebelah Rafael.

"Kelihatannya gimana?" Tanya balik Rafael.

"Hampir 17 tahun gw kenal Momo, gw tau dia lagi gak baik-baik aja. Kita nurutin Momo percepat jadwal untuk tau apa yang terjadi. Gak nyangka Lo nyusul."

"Lo lebih tau dia,Di. Gw gak harus cerita,kan? Ikutin aja dulu cara dia,Di. Yang bisa gw pastiin, semua akan baik-baik aja. Gw gak akan biarinin dia begini terus."

"Gw harap omongan Lo benar."

Mereka sampai di penginapan. Ada 3 kamar. Awalnya Kiki dan Abdi yang bakal sekamar sama Momo. Tapi karena ada Rafael,Abdi pindah tidur dengan Pras dan Danu.

Kiki sengaja beralasan mau beli rokok. Dia meninggalkan Momo dan Rafael di kamar saat Momo sedang mandi.

"Ki,Lo jangan habisin sabun gw,ya?!" Kata Momo saat keluar kamar mandi. Tapi Momo gak menemukan Kiki di kamar. Hanya ada Rafael yang sedang duduk di sofa.

MO n ELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang