Part 22

3.4K 291 0
                                    

Ini Sabtu kedua Momo di rumah orang tua Rafael. Dan seperti Sabtu lalu,Rafael disuruh pulang. Membiarkan Momo di rumah orang tuanya sendiri tanpa Rafael.

Hubungan mama dan Momo sudah tidak sekaku sebelumnya. Mama Rafael mengajari Momo masak rendang Minggu lalu. Sebelum masak mereka belanja ke supermarket berdua.

Walau mama Rafael masih agak kaku awalnya,tapi melihat keceriaan Momo,beberapa kali mama tersenyum melihat tingkah polos Momo.

Minggu lalu jadi rendang pertama buatan Momo yang dimakan Rafael dan papanya. Dan Momo puas merasakan masakan pertamanya.

Minggu ini,mama Rafael juga mengajarinya memasak beberapa macam makanan barat. Bahannya sudah disiapkan sebelumnya. Jadi mereka gak harus ke supermarket.

"Itu dagingnya dibalik,Mo! Siapa mau makan daging gosong?" Perintah mama saat Momo kelupaan membalik panggangan dagingnya.

"Ini belum matang,Tan. Sedikit lagi!" Protes Momo.

"Kalo gitu dikecilin apinya,Mo!"kata mama membantu mengecilkan kompornya.

"Gitu aja nggak ngerti!" Omel mama Rafael.

"Mana Momo ngerti,Tan. Makanya Momo mau belajar." Sahut Momo pelan.

Mama Momo mendengus setiap mendengar Momo menyahut. Bukan sekali dua kali dia mendengar Momo menyahut kecil kalo dikasih tau. Tapi mama Momo gak permasalahkan itu. Karena sahutan Momo kadang benar.

"Sekarang,kamu tumbuk kentangnya!"perintah mama Rafael.

Momo menurut. Meninggalkan panggangan dagingnya pada mama Rafael.

Sambil menumbuk kentang,Momo menyicipi sedikit kentangnya.

"Mmhhh...enak Tan." Puji Momo.

"Bersih gak tangan kamu main comot-comot begitu?!" Sindir mama Rafael.

Sebenarnya mama tersenyum dalam hati melihat ekspresi Momo merasakan kentang tumbuk itu. Cantik dan polos. Seolah belum pernah menyicipi makanan enak seperti itu.

"Kan tadi udah cuci tangan,Tan. Ini beneran enak,Tan. Gak pake daging juga udah enak." Sahut Momo.

"Itu makanan kesukaan Rafael. Kamu harus bisa bikin itu sendiri nanti."

"Masa,Tan?" Tanya Momo antusias.

"Kalo dia lagi malas makan nasi,dia suka minta dibuatin kentang tumbuk aja. Dia bisa makan itu pakai lauk apa aja." Jawab mama Rafael.

"Kenyang apa makan ini ganti nasi?"

"Kenyang laah. Itu kan pengganti Karbo dari nasi."

"Kalo Momo,makan ini pakai nasi baru kenyang Tan" sahut Momo. Mama Rafael tersenyum mendengar ucapan Momo. Karena sama seperti dirinya,gak kenyang kalo tanpa nasi.

"Tan,nanti Momo minta resepnya,ya?! Kali aja Momo bisa bikin sendiri nanti dirumah. Jadi kalo Kak El lapar pas dirumah Momo,Momo bisa bikinin ini."

"Sejauh apa hubungan kalian,Mo? Sudah kamu tidur sama dia?"tanya mama.

"Tidur sih udah berapa kali,Tan. Tapi gak ngapa-ngapain,kok. Suuerr deh!" Jawab Momo jujur. Momo takut dipikir macam-macam.

"Serius? Nggak ngapa-ngapain? Kok bisa?" Tanya mama heran.

"Bisalah,Tan. Momo kan pegang sabuk hitam karate. Sebelum Kak El macam-macam Momo udah kasih tau duluan."

Mama Momo tertawa kecil.

"Masa dia takut? Dia kan juga pegang sabuk hitam karate." Kata Mama sambil tertawa.

"Serius Tan?" Tanya Momo gak percaya.

MO n ELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang