Rafael memaksakan mobil Rubicon hitamnya keluar jalan tol. Bannya kempes tak jauh dari pintu keluar jalan tol.
Untungnya tak jauh dari pintu keluar itu ada banyak toko-toko masih buka walau jam sudah menunjukkan jam 10 malam.
Rafael menepikan mobilnya. Ia turun memeriksa keadaan bannya. Ia melihat sekeliling,mencari bengkel. Tapi sayang toko-toko yang buka hanya minimarket dan beberapa toko baju.
Rafael menghubungi sekretarisnya dan mengabarkan keadaan mobilnya sekarang. Rafael minta dikirimkan mobil untuk menjemputnya.
Untungnya lokasinya sekarang gak terlalu jauh dari kotanya. Mungkin dia harus menunggu sekitar satu jam sampai mobil menjemputnya tiba.
Rafael kembali melihat kondisi bannya. Padahal tadi saat jalan dari rumah tempat tinggal orang tua nya,bannya masih baik-baik saja.
Sebuah motor Honda bebek lama yang sudah di modifikasi berwarna biru berhenti di samping Rafael.
"Kenapa mobilnya,kak?" Tanya pengendara motor itu. Seorang wanita dibalik helm yang dipakainya.
"Oohh..ini kempes bannya." Jawab Rafael acuh.
Pengendara motor itu menepikan motornya lalu parkir di depan mobil Rafael. Pengendara itu melepas helmnya. Rambutnya tergerai indah saat melepaskan helmnya.
'Beneran cewek. Mau ngapain dia?' batin Rafael.
Cewek itu menghampiri Rafael sambil mencepol rambut panjangnya. Menggulung lengan kemeja flanel birunya.
"Ada ban serepnya,kak? Kalo ada biar saya bantu." Tanya cewek itu.
"Saya...saya gak tau...mungkin ada." Jawab Rafael ragu masih bingung dengan maksud perempuan di depannya.
"Minjem ya mobilnya?" Ledek cewek itu sambil melihat ke kolong mobil Rafael.
'Sialan!' batin Rafael.
"Ada nih kak dibawah serepnya. Dongkraknya ada?"
"Gak usah! Biar supir saya urus ini nanti." Tolak Rafael.
"Serius,kak? Masih macet loh di tol."
Tanya cewek itu.Rafael memandang cewek itu menilai. Dia ragu cewek ini bisa membantunya. Dan ya,mungkin cewek ini benar. Tadi jalan tol kearah sini masih macet.
"Udah kak,saya gak akan macam-macam,kok. Nama saya Momo,saya kerja di bengkel. Saya gak minta bayaran. Ikhlas saya bantunya." kata cewek yang katanya bernama Momo itu.
"Saya beneran gak tau dimana dongkraknya."
"Coba buka bagasi belakang,kak!"
Rafael menuruti arahan Momo membuka bagasi belakangnya.
"Tolong senterin kak pake HP!" Pinta Momo. Rafael kembali menurut. Momo berhasil menemukan dongkrak dan peralatan lainnya.
"Kakak duduk aja di motor saya! Biar saya yang kerjain!" Perintah Momo.
'Sialan nih cewek! Main perintah aja! Gak tau dia siapa gw' batin Rafael. Tapi menurut juga.
Rafael sesekali mengintip cewek itu mengerjakan kerjaannya. Agak ragu sebenarnya,apa cewek itu bisa mengganti ban mobilnya. Berat bannya aja mungkin lebih berat dari badannya yang ramping.
"Kak, ini ban kempesnya saya taro bagasi aja,ya?" Tanya Momo 20 menit kemudian saat pekerjaannya selesai.
"Udah selesai?" Tanya Rafael gak percaya. Rafael mengecek ban mobilnya yang sudah terganti sempurna.
"Udah kak. Ganti gini doang mah cepet,kak"jawab Momo.
Momo membuka bagasi belakang mobil Rafael dan memasukkan bannya yang kempes tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
MO n EL
RomanceMonique Caramelia alias Momo gadis tomboy 21 tahun, yang hobinya utak atik mesin bertemu dengan Rafael Arsen Romero 32 tahun, pimpinan perusahaan investasi Romero Group. Pertemuan mereka nggak sengaja saat mobil yang dikendarai Rafael bocor bannya...