Part 9

3.9K 301 0
                                    

Seminggu cuti kemarin Rafael menghabiskan waktunya bersama Momo. Menjemput,menemani dan mengantar Momo kerja.

Hal-hal sederhana mereka lakukan bersama. Karena papa Momo belum balik,kadang Rafael menemani Momo dirumah sampai Momo ngantuk. Hanya sekedar main PS atau nonton film.

Kadang juga di temani Kiki dan Abdi.
Hubungan mereka semakin dekat. Kiki dan Abdi juga sudah akrab dengan Rafael.

Abdi sering tukar pikiran soal mengembangkan bisnis otomotifnya itu dengan Rafael.

Rafael cukup kagum dengan bakat dan keseriusan Momo dan para sahabatnya merintis usaha ini.

Abdi dan Tama yang jalanin bisnis ini,cari customer, yang lain yang mengerjakan di bengkel. Abdi dan Tama juga turun tangan langsung ngerjainnya.

Rafael salut dengan solidnya persahabatan mereka.

Momo juga sudah menceritakan awal persahabatan mereka ke Rafael, sehingga Rafael pun mengerti hubungan mereka. Melebihi saudara. Walau Abdi sudah pernah menceritakannya sebelumnya.

Mereka saling melindungi. Bukan hanya melindungi Momo,cewek sendiri. Kadang Momo juga melindungi balik sahabatnya jika Momo lihat niat tidak baik. Khususnya cewek yang mendekati sahabatnya dengan niat tidak baik.

Masa cuti Rafael habis. Dia harus kembali kerja.

Rafael mengusahakan meluangkan waktunya untuk Momo.

Jika harus keluar kota, Rafael memilih berangkat pagi dan sorenya pulang biar sempat ketemu Momo walau cuma sebentar.

Jika terpaksa menginap,Rafael akan video call dengan Momo sampai Momo tertidur.

Rafael mau membuktikan ke Momo,dirinya bisa mengatur waktunya untuk Momo.

Sebenar nya Momo kasihan sama Rafael. Rafael pasti cape jika harus seperti ini.

Maka berapa kali Momo yang ke apartemen Rafael. Pulangnya Momo diantar supirnya.

Dua minggu sekali Momo dapat off di luar weekend. Jadi Momo mengambil kesempatan untuk menemani Rafael kerja di kantor. Atas permintaan Rafael pasti.

Rafael senang sekali waktu Momo bilang libur. Rafael meminta Momo temani dia kerja.

Momo menyampaikan hal liburnya saat Rafael lagi duduk santai di sofa rumah Momo.

"Nanti ganggu,kak. Pulangnya aja Momo ke tempat kak El." Tolak Momo awalnya.

"Dari pagi aja! Biar kamu lihat kerjaan aku. Aku udah lihat kerjaan kamu. Sekarang kamu temani aku kerja,ya?"

"Beneran gak ganggu,kak? Momo ngapain nanti Kak El kerja? Kalo tempat kerja Momo kan santai. Kantor Kak El mana bisa santai?"

"Nanti kamu duduk aja di samping aku. Atau main komputer aku. Ngapain aja boleh,kok." Rayu Rafael.

"Ya udah, tapi Momo kesananya  siangan aja,ya?! Kalo pagi macet kesananya."

"Oke...bener,ya? Aku tunggu."

"Iya Kak El. Sekarang udah malam. Kak El gak mau pulang?"

"Iya..bentar lagi. Peluk aku dulu!"

Posisi ternyaman buat Momo adalah dalam dekapan Rafael. Momo mulai terbiasa dengan itu.

***

Jam 10 Momo sudah sampai di depan gedung kantor Rafael.

Momo menemui resepsionis. Sementara resepsionis menelfon, Momo memperhatikan penampilan sang resepsionis. Modis banget. Momo jadi merasa minder dengan penampilannya sekarang.

MO n ELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang