Part 6

4.6K 372 3
                                    

Orang tua Rafael datang menjenguknya. Sejak Rafael kecelakaan,papa menggantikan sementara pekerjaannya.

Hanya mamanya yang sempat ke Ujung pandang melihat keadaan Rafael. Tapi Rafael menyuruh mamanya pulang karena mamanya terus ngoceh lihat keadaan Rafael.

Pagi ini mereka sarapan bersama di apartemen Rafael.

"Kamu balik aja kerumah untuk istirahat! Disini kamu gak ada yang urus." Kata Mama.

"Terus tiap hari dengar mama ngoceh? Tambah sakit nanti aku,ma" sungut Rafael.

"Disini siapa yang urus? Tino? Mau dia suapinin kamu?"sindir mama.

"Ini aku bisa makan sendiri,ma. Cuma perlu adaptasi sebentar."sahut Rafael.

"Makanya cari istri,El!"

"Iya...doain aja aku cepat dapat istri,ma."

"Udah ada calonnya?"

"Calon sih ada,ma." Jawab Rafael sambil membayangkan Momo.

Semalam sepanjang jalan mengantar Momo,Momo tertidur dalam dekapan nya dengan tangan saling menggenggam. Begitu saja membuat hati Rafael senang.

"Jangan asal pilih,El! Kamu harus lihat juga siapa diri kamu."

"Nggak asal pilih,ma. Hati aku yang milih."

"Mama harus tau dulu,siapa yang kamu pilih. Yang jadi istri kamu nggak boleh orang sembarangan! Mama gak mau istri kamu nanti taunya cuma habisin uang kamu."

"Kalo itu mama gak usah khawatir! Pilihan hati aku pasti bukan perempuan sembarangan. Dan kalau dia habisin uang aku juga aku gak masalah. Selama dia mau selalu disisi aku."

"Sejak kapan kamu punya hati buat perempuan,El?" Goda papa yang sejak tadi mendengarkan istri dan anaknya bicara.

"Ya punya lah,pa. Emangnya aku bukan manusia?"

"Papa kira selama ini kamu mesin. Taunya kerja aja!" Sindir papanya.

Papanya memang lebih santai dibanding mamanya. Itu membuat Rafael lebih dekat seperti teman dengan papanya.

Mamanya yang agak sedikit serius. Rafael kadang sering berdebat dengan mamanya.

Tapi Rafael tau, mereka menyayanginya. Rafael tau,mamanya masih merasa kehilangan anak pertamanya. Jadi sekarang mamanya amat sangat protektif ke Rafael yang sekarang menjadi anak tunggal. Apalagi soal pasangan.

Kakak Rafael, Inara meninggal diusia 27 tahun. Rafael masih baru kuliah semester 2 saat itu.

Inara sudah hampir menikah dengan kekasihnya dulu. Tapi kekasihnya selingkuh dan rencana pernikahan mereka batal. Inara sudah terlanjur hamil. Inara menutupi kehamilannya dari keluarga. Dia meminum berbagai jenis obat untuk mengugurkan kandungannya. Kandungannya gugur. Tapi efek obat-obatan yang di minumnya mempunyai efek buruk pada organ vital tubuhnya.
Inara hanya bisa bertahan selama 6 bulan sejak ia mengugurkan kandungannya.

Mamanya terpukul dengan kepergian Inara. Dia merasa itu kesalahannya karena membiarkan anaknya pacaran dengan orang sembarangan. Makanya mama selalu mengingatkan Rafael untuk mencari pasangan bukan sembarangan.

Sebelum pacaran mama selalu minta ceweknya dikenalkan dulu ke mamanya.

Beberapa kali Rafael mengenalkan calon pacarnya, selalu di tolak mamanya.  Dan calon pacar-pacarnya itu gak pernah lolos seleksi awal mamanya.

Hanya satu orang yang lolos,Kalya. Kalya teman kuliah Rafael dulu. Tapi karena Kalya ikut keluarganya pindah ke New York, hubungan Rafael dan Kalya kandas di tengah jalan.

MO n ELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang