Minggu malam Momo pulang kerumahnya diantar Kak Bintang dan Kak Raka.
Rafael masih harus menetap di Kuala Lumpur untuk menyelesaikan kerjaannya.
Rafael janji dia akan segera pulang. Karena biang masalahnya sudah ketemu. Berkat Momo juga.
Momo disambut papanya dirumah. Tapi papanya bilang besok pagi sudah harus berangkat lagi ke Samarinda.
Momo sedih juga. Ia akan kesepian lagi.
Momo kembali dengan aktifitasnya di bengkel. Dia membagikan oleh-olehnya untuk para sahabatnya.
"Jadi udah jebol belum,Mo?" Goda Arya.
"Gila Lo! Kak El gak gitu,kali!" Sahut Momo.
"Serius Lo masih perawan,Mo?" Tanya Tama.
"Iyalaah..!!" Jawab Momo ngotot.
"Sini bayar taruhan kalian!" Todong Kiki.
"Bangke Lo pada! Kalian buat gw jadi taruhan?"maki Momo.
"Hehheeh...habis Tama,Danu,Pras sama Arya ngotot katanya Lo pasti pulang dah gak perawan." Kekeh Kiki.
"Sini duit taruhannya! Temen-temen bangke kalian. Sahabat sendiri jadi bahan taruhan!"oceh Momo.
Para sahabatnya menyodorkan masing-masing selembar uang seratus ribuan pada Momo.
"Duitnya buat gw!"
"Ddiihhh....." Protes Pras.
"Nggak terima,Lo?" Tantang Momo.
"Iya deh,Mo..ambil deh! Yang penting kita lega Lo masih perawan." Kata Kiki ngalah.
Dirangkulnya bahu Momo lalu diajaknya Momo adu TOS.
Kiki mengacak-acak rambut Momo sampai berantakan. Momo membalasnya. Diikuti sahabat lainnya menjahili Momo dengan menempelkan oli hitam di pipi Momo. Momo membalasnya. Jadilah mereka saling membalas diikuti canda tawa mereka."Mo-nyet,duit taruhannya buat makan-makan aja,yuk! Dah lama gak makan enak nih!" Rayu Kiki setelah lelah bercanda.
"Makan apa kita?"tanya Momo.
"Apa aja yang penting enak. Ntar pulker aja di rumah Lo!" Jawab Arya.
"Nih,Lo aja yang pada beli! Terserah dah mau beli apaan!" Kata Momo.
Uang hasil taruhan yang tadi terkumpul diserahkan ke Arya.
"Nyet,HP Lo bunyi dari tadi!" Kata Tama yang baru keluar dari dalam showroom membawakan HP Momo.
"Siapa,Mo?" Tanya Kiki saat melirik nomor asing menelfon Momo. Momo hanya menggeleng gak tau.
Momo menjawab panggilan itu. Muka Momo pucat saat menjawab telpon itu. Dirinya langsung lemas sehingga telponnya hampir terjatuh. Untung Kiki yang disebelah Momo sigap menangkapnya.
Air mata Momo sudah mengalir di pipi Momo.
Kiki melanjutkan menerima panggilan di HP Momo.Sang penelfon bilang papa Momo ditemukan tak sadarkan diri di kamar hotelnya.
Semua berkumpul di sisi Momo dan Kiki.Tangis Momo pecah saat Kiki memeluknya. Dibiarkannya Momo menangis di pundaknya. Momo menangis tak bersuara.
Menangis adalah hal yang jarang sekali Momo lakukan. Ini kedua kali mereka melihat Momo menangis. Dan keduanya karena papanya. Orang yang sangat disayanginya.
Kiki dan Arya mengusap punggung Momo menenangkan Momo.
"Gw...gw...harus lihat papa...gw harus kesana!" Kata Momo masih dengan air mata di pipinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
MO n EL
Storie d'amoreMonique Caramelia alias Momo gadis tomboy 21 tahun, yang hobinya utak atik mesin bertemu dengan Rafael Arsen Romero 32 tahun, pimpinan perusahaan investasi Romero Group. Pertemuan mereka nggak sengaja saat mobil yang dikendarai Rafael bocor bannya...