Part 33

3.4K 233 0
                                    

Semua kembali normal. Momo kembali kerja di bengkel setelah sebulan lebih ditinggal.

Kondisi papa sudah seperti normal juga. Hanya tetap harus dijaga pola makannya. Sudah bisa Momo tinggal sendiri di rumah.

Beruntung Momo sudah cukup canggih masak. Berkat mama Rafael.
Makanan papa sudah terjamin makanan sehat. Kalo Momo gak tau,gak segan telpon mama Rafael untuk tanya resep nya.

Arsen sudah mulai sekolah dan tinggal di apartemen Rafael dengan Tante Grace. Setiap weekend atau libur Arsen diantar ke rumah Oma opanya.

Dan setiap Rafael ke rumah Momo,Arsen selalu ikut. Rafael gak masalah. Hanya waktu berduaan sama Momo saja yang kurang kalau ada Arsen. Arsen mendominasi Momo.

Sore itu Arsen di bawa Rafael mampir kerumah Momo sebelum diantar ke rumah Oma opanya.

Tapi Momo sedang di bengkel saat itu. Mereka menyusul Momo ke bengkel. Tante Grace menunggu di rumah Momo.

Saat mereka datang,Momo sedang main air sama Kiki CS. Momo menyirami teman-temannya dengan selang. Seru sekali.

Rafael hanya geleng kepala melihat kelakuan Momo dan para sahabatnya yang seperti bocah. Mereka tertawa senang hanya dengan bermain air.

"Pa,Arsen mau ikutan!" Kata Arsen melihat keseruan calon mamanya.

"Nanti Arsen dimarahin oma." larang Rafael.

"Tapi Arsen mau ikutan." Kata Arsen memaksa. Arsen langsung turun dari mobil dan berlari ke Momo yang sedang jadi bahan semprotan teman-temannya. Momo melambai ke Rafael saat Arsen menunjuk Rafael. Rafael membalasnya dengan senyum kecilnya.

Rafael hanya melihat keseruan mereka bermain air dari kap mobilnya. Gak mau ikutan dan gak mau melarang juga. Arsen juga tampak bahagia bermain bersama Momo dan para uncle berisiknya.

Cuma dengan begitu aja terlihat wajah bahagia mereka. Ternyata bahagia itu gak selamanya soal materi. Bahagia itu bisa dengan orang-orang yang tulus di sekitar kita.

Wajah Arsen pun terlihat sangat bahagia saat ini. Lebih bahagia daripada saat Arsen menerima mainan baru dari Rafael.

Seorang ibu keluar dari samping bengkel.

"Abdi,Masya Allah....kalian ini!" Omel ibu itu. Rafael yakin itu ibunya Abdi. Karena bengkel mereka tepat di halaman samping rumah Abdi.

"Dah pada gede kelakuan kayak anak kecil. Ini lagi Momo..dah mau nikah kelakuan masih kayak bocah" omel ibu Abdi.

Mereka bukannya takut malah tertawa. Momo yang basah malah mendekati ibu Abdi seakan mau memeluknya. Ibu Abdi malah menghindar dan mengoceh.

"Momo...jauh-jauh dari ibu! Anak perempuan kelakuan kayak anak laki aja Lo!"omel Ibu Abdi.

Momo semakin berusaha mendekat. Menggoda ibu Abdi. Ibu Abdi menjewer Momo.

"Abdi...bantuin! Ini ibu tiri nyiksa gw!" Teriak Momo pura-pura kesakitan.

"Terus Bu! Jewer terus! Dia tuh yang mulai!"ledek Abdi. Momo malah jadi sasaran siraman teman-temannya. Tapi Momo bisa menghindar malah kena ibunya Abdi.

"Abdii...! Ini kenapa ibu yang disiram juga! Kiki! Gw sunat lagi Lo!"teriak ibu Abdi.

Tawa mereka semakin kencang.

"Maap Bu! Mau siram Momo kenanya ibu! Sekalian aja ya,Bu! Mandi sore" sahut Kiki.

Kiki memang sengaja mengenai ibu Abdi untuk melepaskan Momo. Gantian Kiki yang kena jeweran ibu Abdi. Momo bebas dan membalas menyiram Kiki. Kurang ajar emang Momo.

MO n ELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang