Rafael masuk kamar setelah Momo tidur. Rafael masih ngobrol dengan Abdi dan Kiki hingga menjelang pagi.
Ada yang mereka rencanakan tanpa sepengatahuan yang lain.
Momo tampak terlelap sambil memeluk guling. Rafael berbaring di sebelahnya. Berusaha melepaskan guling dari Momo. Membawa Momo dalam pelukannya.
Momo sempat bergumam kecil karena gulingnya diambil.
"Masa guling yang kamu peluk?" Balas Rafael.
Momo membuka matanya sebentar melihat Rafael. Lalu mencari posisi nyaman dalam pelukan Rafael.
Posisinya Momo memeluk Rafael dengan kepala di atas dada Rafael. Sehingga Rafael bisa memberinya kecupan singkat di bibirnya.
"Nite sayang" bisik Rafael.
Momo yang sudah tidak terlalu lelap, gantian mengecup bibir Rafael.
"Nite Kak El" bisik Momo lalu kembali memejamkan mata sambil tersenyum.
Rafael tau Momo sudah terbangun. Di angkatnya dagu Momo hingga mendekat padanya. Momo membuka matanya. Mendapatkan tatapan teduh di mata Rafael.
"Maaf ya jadi kebangun." Ucap Rafael.
Momo mengangguk. Rafael mendekatkan kepalanya untuk mencium Momo. Momo memejamkan mata membalas ciuman Rafael.
"Kangen kamu"bisik Rafael ditengah ciuman lembutnya.
Momo mengalungkan lengan di leher Rafael. Mensejajarkan kepalanya dengan Rafael agar Rafael gak perlu menunduk menciumnya. Rafael memeluk pinggang Momo,membuat Momo semakin rapat dengannya.
Ciuman mereka lembut tanpa nafsu. Hanya ciuman penuh kerinduan.
Rafael membelai pipi Momo saat ciuman mereka berhenti.Dipandangnya wajah kekasihnya ini. Polos tanpa riasan. Cantik yang alami. Wajah yang hampir seminggu tidak di lihatnya, tidak di sentuh nya.
Momo memejamkan mata meresapi sentuhan Rafael di wajahnya.
"Cantik. Kamu selalu cantik."bisik Rafael.
"Kadang aku gak percaya kamu udah 21 tahun. Aku lihatnya wajah kamu masih seperti anak sekolah."
"Kamu selalu bisa buat aku semakin jatuh cinta sama kamu. Hanya dengan melihat wajah bahagia kamu, aku merasa bahagia juga. Bahagia lihat kamu disayangi dan menyayangi orang-orang sekeliling kamu. Aku mau jadi bagian dari orang yang disayangi dan menyayangi kamu."
"Kak..."
Rafael meletakkan telunjuknya di depan bibir Momo. Menyuruh Momo diam.
"Aku mau setiap hari kamu ada di pelukanku sebelum aku tidur. Berada di pelukan aku saat aku bangun. Dan pulang kerja aku bisa memeluk kamu. Kapan pun kamu bisa dalam pelukan aku."
"Kak...."
"Biar aku bicara dulu,Mo!"
"Aku akan lakuin apa aja untuk bisa mendapatkan itu. Kamu berat tinggalin papa kamu sendiri,aku paham. Aku paham papa sulit meninggalkan rumah yang penuh kenangan mama kamu. Aku mau,aku mau tinggal sama kamu dimana pun kamu tinggal,Mo. Aku udah mikir,membawa kamu keluar dari rumah kamu,sama saja menjauhkan kamu dari dunia nyaman kamu."
"Menjauhkan kamu dari papa,dari sahabat-sahabat kamu,dari kerjaan kamu. Aku takut itu akan membuat kamu kehilangan keceriaan dan kebahagiaan kamu. Mereka itu bagian dari kamu."
"Kamu mau terima aku kalo aku yang ikut kamu tinggal di rumah papa?"
"Tapi rumah Momo gak mewah,kak. Kak El pasti gak nyaman."

KAMU SEDANG MEMBACA
MO n EL
RomanceMonique Caramelia alias Momo gadis tomboy 21 tahun, yang hobinya utak atik mesin bertemu dengan Rafael Arsen Romero 32 tahun, pimpinan perusahaan investasi Romero Group. Pertemuan mereka nggak sengaja saat mobil yang dikendarai Rafael bocor bannya...