Part 17

3.3K 275 0
                                    

Momo tidur di kursi panjang ruang tunggu ICU dengan paha Rafael menjadi bantalnya. Di bangku panjang seberang ada Kiki yang juga tidur selonjoran dengan tas Momo jadi bantalnya.

Sehabis makan tadi,Rafael gak berhasil membujuk Momo kembali ke hotel untuk istirahat. Rafael gak mau memaksa.

"Keluarga Ricko Saverio" panggil perawat yang bertugas.

Rafael yang baru saja hampir pulas mendengar perawat meyebut nama papa Momo. Ia langsung membangunkan Momo. Diliriknya jam di tangannya. Jam 12 malam.

"Perawat manggil keluarga Ricko Saverio." Bisik Rafael saat Momo sudah bangun.

Dengan sigap Momo langsung berdiri.

"Papa....gimana papa saya?" Tanya Momo langsung menghampiri perawat itu.

"Papanya sudah sadar,mba. Tapi masih dalam observasi. Beliau mencari Momo."

"Puji Tuhan...saya..saya Momo,sus"

"Mari ikut saya,mba!"

"Momo masuk dulu,kak" pamit Momo. Rafael mengangguk dan tersenyum. Ikut senang karena papa Momo sudah sadar.

Papa menyambut Momo dengan tersenyum lemah di ranjangnya. Momo tau papanya tersenyum karena gak mau Momo khawatir.

Momo langsung memeluk papanya dan melepas tangisnya. Papa mengelus rambut Momo dengan tangan masih terpasang selang.

"Cengeng,ah! Papa gak apa-apa."kata papa menghibur Momo.

"Momo takut,pa..takut banget" Isak Momo masih memeluk papanya.

"Udah...sekarang jangan takut lagi! Papa udah baik-baik aja"

"Mulai sekarang,papa gak usah lagi kerja jauh-jauh! Paling jauh bolehnya Surabaya! Kalo perlu gak usah kerja sama sekali. Dirumah aja!" Isak Momo merajuk.

"Lebay ah! Papa sehat,Mo!"

"Momo gak mau tau!" Rengek Momo.

"Maafin papa ya,Mo! Udah buat kamu takut" ucap papa sambil terus mengusap kepala putri semata wayangnya.

"Jangan sakit lagi,pa!"

"Udah sana istirahat! Kamu sama siapa kesini?"

"Sama Kiki. Ada di luar."

"Pacarmu?"

"Ada juga. Baru datang tadi."

"Ya udah sana pulang,cari hotel! Istirahat yang benar! Mukamu pucat" perintah papa.

"Momo mau disini"

"Istirahat,Mo! Nurut papa! Mau lihat papa sehat,kan?"

Atas perintah papanya, Momo, Rafael dan Kiki istirahat di hotel tak jauh dari rumah sakit.

Mereka menyewa satu kamar dan satu extra bed.
Tadinya mau sewa dua kamar,tapi Momo menolak. Momo gak mau tidur sendiri. Momo lebih memilih tidur bertiga.

Setelah bersih-bersih,Momo duluan naik tempat tidur.
Dalam sekejap Momo sudah pulas.

Sedang Rafael dan Kiki masih terjaga.
Kiki sedang merokok di balkon kamar hotel sementara Rafael mandi.

Setelah Rafael selesai,ia memanggil Kiki gantian ke kamar mandi. Tapi melihat rokok Kiki masih baru dinyalakan,Rafael memilih duduk bersama Kiki.

"Lo sampai kapan bisa temenin Momo,kak?" Tanya Kiki.

"Sampai bokapnya bisa pulang." Jawab Rafael.

"Kerjaan Lo gimana?" Tanya Kiki.

"Bisa di handle anak buah gw." Jawab Rafael.

MO n ELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang