Part 20

3.8K 264 0
                                    

Aktifitas Momo dan Rafael kembali berjalan normal. Momo kembali kerja di bengkel dan Rafael pun kembali sibuk dengan pekerjaannya.

Tapi Momo pulang kerja langsung pulang. Gak lagi sering ikut nongkrong dengan teman-temannya.
Momo menghabiskan waktu dengan papanya setiap pulang kerja.

Kadang kalo tidak harus keluar kota,Rafael juga selalu menyempatkan diri kerumah Momo. Hanya sekedar makan malam bersama Momo dan papanya atau sekedar bertemu Momo sebentar jika sudah kemalaman.

Rafael belum bisa bicara dengan orang tuanya,karena saat ini orang tuanya sedang liburan ke luar negeri.

Selepas makan malam,papa pamit untuk istirahat. Momo membereskan bekas makan malam mereka dibantu Rafael.

Rafael memeluk Momo dari belakang saat Momo sedang mencuci piring.
Momo tersenyum kecil menengok ke Rafael. Dikecupnya sekilas bibir Rafael. Rafael tersenyum menerimanya.

Rafael menumpukan dagunya ke puncak kepala Momo. Membiarkan Momo melanjutkan kerjaannya.

"Mo,lusa bisa temani aku,gak?" Tanya Rafael.

"Kemana,kak?"

"Ada nikahan salah satu karyawan aku."

"Kalo Momo nolak,Kak El marah,gak?"

"Emang kenapa nolak?"

"Momo malas ke acara formal gitu. Ribet dandannya"

"Cepat atau lambat kan emang kamu nanti bakal sering ke acara formal temani aku,Mo."

"Momo...Momo gak suka kalo harus ribet dandan,kak."

"Terus kalo nanti aku harus hadir di acara-acara kayak gitu,yang dampingin aku siapa?"

Momo gak menjawab. Bertepatan kerjaannya selesai. Momo mengeringkan tangannya,lalu berbalik menghadap Rafael. Rafael masih memeluk pinggang Momo.

"Kak El bisa pergi sendiri. Momo gak mau bikin malu Kak El. Lebih baik Kak El pergi sendiri dari pada nanti bawa Momo malu-maluin Kak El."

"Kenapa malu-maluin? Gak ada yang salah sama kamu,Mo."

"Momo gak bisa jadi cewek-cewek anggun pake gaun gitu,kak."

"Bukan gak bisa. Kamu bisa. Kemarin kawinan Bintang kan bisa."

"Tapi Momo gak nyaman,kak."

Rafael mendesah dan melepaskan pelukannya di pinggang Momo.

Rafael berjalan kearah sofa. Menghempaskan diri disana. Momo menyusulnya.

Inilah yang Momo khawatirkan. Bersama Rafael, artinya ia juga harus siap masuk ke dunia Rafael. Dunia yang gak nyaman buat Momo.

Momo tau Rafael juga sulit untuk masuk ke dunianya. Tapi Rafael sudah masuk. Rafael menerima Momo yang sederhana. Masuk ke dunia Momo yang sederhana.

Tapi agak sulit buat Momo. Sebagai seorang pengusaha sukses, pasti akan sering Rafael menghadiri acara-acara resmi yang pasti diharuskan membawa pasangan nantinya. Momo merasa tidak pantas mendampingi Rafael. Rafael dengan penampilannya yang selalu luar biasa buat Momo.

Apa bisa Momo selamanya menolak ajakan-ajakan Rafael untuk menemaninya?

"Kak..."
"Mo..." Ucap mereka berbarengan.

"Kamu duluan!" Kata Rafael.

"Kak,sadar gak kalo dunia kita berbeda?"tanya Momo.

"Kita masih hidup di dunia yang sama,Mo." Jawab Rafael tegas.

Rafael sudah bisa menebak ke arah mana Momo mau bicara.

"Iya,kak. Tapi kehidupan kita beda,kak. Kakak diatas,Momo di bawah. Jaraknya jauh banget,Kak"

MO n ELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang