Part 23

3.4K 289 2
                                    

Kesehatan papa Momo memburuk. Pagi-pagi buta papa dibawa ke RS. Momo panik menemukan papa gak sadarkan diri di dapur saat Momo mau ambil pipis jam 3 pagi.

Momo langsung menggedor rumah Kiki. Dibantu orang tua Kiki dan Kiki,papa dibawa ke RS. Momo sudah menangis sepanjang perjalanan ke RS.

Tante Rini,mama Kiki yang menenangkan Momo. Momo takut setakut-takutnya hanya bisa menangis di pelukan Tante Rini.

Sampai RS,papa langsung ditangani dokter. Sahabat Momo juga langsung datang begitu Kiki memberi mereka kabar. Mereka menguatkan Momo.

Lama papa diperiksa di dalam. Entah siapa yang menghubungi Rafael, orang tua Rafael juga datang tanpa Rafael. Karena Rafael sedang ada di Singapore.

Mama Rafael langsung membawa Momo ke pelukannya. Momo kembali menangis.

Beberapa bulan ini hubungan Momo dan keluarga Rafael sudah akrab. Momo sudah diterima dengan sangat baik oleh mereka.

Orangtua Rafael juga pernah sekali bertemu papa. Hanya berkenalan. Ada kelegaan di papa Momo,Momo bisa di terima di keluarga Rafael.

"Kita bawa papa kamu ke Singapore ya,Mo?! Dokter om disana ada rekomendasi dokter terbaik untuk penyakit papa kamu."kata papa Rafael.

"Jangan om! Momo dan papa nggak mampu berobat disana."tolak Momo.

"Kamu gak usah pikir soal biaya! Kamu mau papamu sembuh?"tambah mama Rafael.

"Tapi...."

"Mo,kamu bukan lagi orang lain. Kamu orang yang dipilih El buat jadi pasangan dia. Artinya kamu penting buat dia. Dia pasti gak mau orang yang penting dihidupnya sedih kayak gini. Dia bahagia kalau kamu juga bahagia."kata Papa Rafael.

"Momo...Momo gak bisa om. Momo gak bisa janjiin apa-apa bisa buat Kak El bahagia terus."

"Cukup ada disampingnya,dia pasti bahagia,Mo." Ucap mama Rafael tulus.

"Tapi ini bukan uang sedikit,Tan. Berobat disana pasti mahal."

"Duit gak bisa beli kebahagiaan,Mo. Itu kami pelajari dari kamu. Kamu bahagia walau kamu gak punya harta berlimpah. Jadi El pasti bisa bahagia walau uangnya habis buat berobat papa kamu,asal bisa selalu sama kamu yang membawa kebahagiaan buat dia."

Momo reflek memeluk papa Rafael.

Sahabat Momo dan orang tua Kiki turut bahagia melihat Momo bisa diterima orang tua Rafael. Mereka bahagia orang tua Rafael memeluknya. Menerima Momo dengan segal keadaannya.

Papa Rafael mewakilkan Momo bicara dengan dokter yang menangani Papa Momo. Momo hanya diam mengikuti prosedur yang harus dilakukan agar papanya bisa dibawa ke Singapore.

Dengan pesawat pribadi,papa Momo dibawa terbang ke Singapore. Memang kalo uang udah bicara,semua hal jadi mudah. Itu diakui Momo. Papa mendapat pelayanan terbaik bisa sampai di RS terkenal di Singapore.

Rafael menyambutnya di RS. Rafael langsung memeluk Momo. Dia yang mengurus segalanya di rumah sakit ini. Sampai kamar papanya pun dipilihkan yang mewah.

Beberapa dokter masuk memeriksa keadaan papa yang belum juga sadar. Momo menunggu diluar dengan Rafael dan orang tuanya.

Genggaman Rafael tak lepas dari tangan Momo yang dingin.
Begitu tim dokter keluar memeriksa papa, Momo langsung menghampiri mereka.

Dengan bahasa Inggris Momo yang terbatas,Momo gak bisa mengerti semuanya. Tapi ia percaya pada Rafael dan keluarganya akan melakukan yang terbaik untuk papanya.

Momo membuang segala gengsi dan harga dirinya hingga mau dibantu seperti ini oleh keluarga Rafael. Yang dipikirkan Momo saat ini hanya kesembuhan papanya. Momo mau papa mendapat pengobatan yang terbaik.

MO n ELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang