''Papah ihh diem dulu, Caca lagi makan es krim''. Teriak Caca, karna dari tadi sang ayah mengganggunya. Seperti mencolek pipi Caca yang terisi penuh oleh makan sampai mencium wajah Caca yang membuat sang empu teriak karena merasa terganggu.
''Mass jangan usil deh''. Bunda Lia menjewer telinga Papa Al. Papa Al yang belum sempat lari mengaduh karena jeweran sang istri.
''Aduh aduh, lepasin sayang''.
''Makanya kalo anak lagi makan jangan di ganggu''. Bunda Lia melepaskan jeweran nya dengan mulut yang dari tadi mengomel.
''Terus Bunda jangan di lepas jewerannya. Kalo perlu, yang keras jewernya''. Caca memanas manasi Bunda Lia.
Papa Al yang isengnya kelewatan, berjalan ke arah Caca. Dan dalam hitungan
''1''
''2''
''3''
Cup
Papa Al kembali mencium Caca, namun kali ini ia langsung lari ke atas meninggalkan Caca yang berteriak.
''PAPA''. Teriak Caca.
Saat ini mereka sedang di ruang tamu, berkumpul sejenak bersama seluruh anggota keluarga.
''Kamu nggak mau kenalan sama mereka?''. Tanya Bunda menatap orang orang yang di maksud.
''Mereka keluarga Bunda?''. Caca mengelap mulutnya menggunakan tissue basah.
Bunda mengangguk sambil tersenyum.
Sedangkan dari tadi, ada seseorang yang tidak melunturkan senyumannya sejak dari bandara tadi. Adiknya sangat berubah, dan dia suka itu.Bunda menunjuk seseorang yang duduk di pinggir sofa. Mereka dari tadi menatap Caca dengan tatapan yang sulit di artikan.
''Caca liat abang itu, abang yang pake baju kotak kotak namanya Raides Galent Marvellyn, Caca bisa panggil abang Rai''.''Hai abang Rai, namaku Caca''. Raiden mengangguk kecil.
''Terus sebelahnya, yang pake hoodie biru, namanya Raiden Glerant Marvellyn, kamu bisa panggil abang Ai''. Lanjut bunda menunjuk lelaki sebelahnya, Caca mengangguk ngangguk paham.
''Terus itu yang pake kemeja hitam, namanya Afian Jason Marvellyn. Panggil aja Abang Fian''.
Dan yang terakhir, orang yang dari memasang wajah senyumannya.
''Terus yang terakhir na..''. Belum selesai bunda menjelaskan, sudah di potong orang itu.
Orang itu berjalan menuju Caca.''Baby I'm so miss you''. Ucap orang itu memeluk Caca.
Caca yang masih terbengong itu membalas pelukannya dengan kaku. Dia masih bingung siapa orang ini.
''Nama Abang, Cristiano Shaka Marvellyn, you can call me Shaka''. Ucap Shaka tepat di samping telinga Caca dengan deep voice nya yang membuat Caca merinding.
''You no miss me?''.
'' I miss abang banyak banyak''. Jawab Caca membalas pelukan Shaka.
''Terus itu mommy sama daddy, panggil aja Mommy Fiana and Daddy Jonav''.
''Hai Daddy,Hai Mommy''. Caca melambaikan tangannya kaku menyapa mereka.
''Ya''. Jawab keduanya menanggapi Caca.
''Dan terakhir itu, Grandpa and Grandma Caca. Panggil Grandpa John dan Grandma Sinta. Okey udah paham?''. Tanya Bunda Lia memastikan. Caca manggil angguk.
''Gue masih nggak nyangka, si rubah ekor sembilan amnesia''. Bisik Fian ke Raides.
Flashback on.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Transmigrasi [Terbit]
Teen Fiction𝐟𝐨𝐥𝐥𝐨𝐰 𝐨𝐤𝐞 [END] #transmigrasi series 1 Buat yang udah pernah baca, bisa di baca lagi, karena cerita di revisi total dan alur cerita mungkin saja berubah. Terima kasih Warning!! ⚠️⚠️⚠️dapat menyebabkan esmosi ⚠️⚠️⚠️. Dilarang untuk plagiat...