satu kebenaran lagi

28.8K 3K 144
                                    

Disinilah mereka sekarang, di taman belakang rumah. Caca masih menangis di pelukan Sean.

''Caca nggak dorong Ayra hiks, fahmi kenapa jahat banget sih hiks''. Tangis Caca.

''Udah udah, kalo nangis ntar cantiknya ilang''. Ucap Sean.

''Nggak ya! Caca tetep cantik kok kalo pas nangis hiks''. Bantah Caca yang di akhiri dengan isakan.

Sean tertawa melihat tingkah Caca. Ia bingung, mengapa orang secantik dan sebaik Caca masih saja di benci.

''Udah nagisnya hm? Sekarang cerita kenapa Ayra bisa jatuh''. Pinta Sean menghapus air mata Caca.

''J-jadi tadi.....''.

''Hai anak pungut''. Ucap seorang dari dapur.

Caca menoleh kearah suara.''K-kamu siapa?''.

''Nggak usah pura pura lupa ingatan deh lo!''. Sinis orang itu.

''Tapi Caca emang bener bener lupa sama kamu''. Kekeh Caca.

''Oh kalo gitu emm, kenalin gue Clayra nomaria Marvellyn''. Orang itu mengulurkan tangannya, namun saat Caca akan menyambut uluran tangan tersebut, Ayra dengan cepat menarik kembali.

''Hahaha, jangan harap tangan kuman lu itu mau nyentuh tangan gue bersih''. Ejek Ayra memandang rendah Caca.

''Udahlah capek gue ngomong sama babu, upss. Tapi emang bener sih babu. Emmm sekarang lo lanjutin ngebabunya''. Ucap Ayra menumpahkan air yang ia bawa dari dapur dan menjatuhkan gelas itu.

Pyarr

suara pecahan gelas terdengar nyaring dipenjuru ruangan. Grandma dan Bunda Lia yang kebetulan sedang di rumah langsung mendatangi sumber suara itu.

Caca berniat mecegah Ayra dengan memegang tangan Ayra.

Ayra menyentak genggaman tangan Caca namun malah Ayra terpleset.

''APA YANG KAMU LAKUKAN!''. bentak Grandma yang baru datang di ikuti oleh Bunda dan abang abangnya. Tunggu, bukankah mereka sekolah?.

Sean mengepalkan tangannya mendengar cerita Caca. Itu sepenuhnya bukan salah Caca, Ayra sendiri yang terpleset air minumnya.

''Sekarang kamu masuk kedalem, terus ganti baju. Kalo Ayra macam macam sama kamu, langsung telpon aku oke''. Pintar Sean yang hanya di angguki Caca.

Caca masuk kedalam, tak lupa ia mengucapkan terimakasih. Saat di dalam ia melihat pemandangan yang menyesakkan. Dimana kekasihnya yang sedang bermesraan dengan kakak nya.

''P-pami''. Gumam Caca. Ia melihat Fahmi yang tertawa lepas dengan Ayra, ''Mereka berdua nampak serasi''. Gumam Caca tersenyum. Tak sadar air matanya jatuh begitu saja. Caca dengan cepat menghapus air mata itu dan berlalu melewati mereka.

***

Malam ini, teman teman Ares sudah pulang. Keluarga Marvellyn sedang mengadakan Acara syukuran atas kepulangan Ayra.

Jangan lupakan, Ayra dan Fahmi yang Terus berangkulan mesra.

Caca keluar kamarnya, ia melihat sekeliling ruangan banyak orang berdatangan. Ia terus berjalan menyusuri tangga sampai ia berpas pas an dengan abangnya yang dulu sangat dekat dengannya, Shaka.

''Bang Shaka ini ada acara apa?''. Tanya Caca menghentikan langkah Shaka.

''Bakal ada Acara Syukurannya Ayra, Jadi Lo diem aja! JANGAN BIKIN RUSUH KAYA DULU!''. desis Shaka berjalan melewati Caca, Shaka juga dengan sengaja menabrakkan Bahunya ke bahu Caca. Ia sedikit terdorong kebelakang.

My Transmigrasi [Terbit] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang